AMBON, iNewsAmbon.id - Jambore Selam Nasional XIII dan Kongres Forum Penyelam Mahasiswa Indonesia (FoPMI) dengan tema "Pesona Banda Naira" telah resmi dibuka di Aula Rektorat Universitas Pattimura pada Kamis (19/10/2023).
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan keindahan alam bawah laut Provinsi Maluku, khususnya di Banda Naira. Hal ini sebagai upaya untuk mempromosikan potensi wisata bawah laut yang dimiliki daerah tersebut.
Selain memperkenalkan keindahan alam bawah laut, acara ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pelestarian ekosistem laut dan terumbu karang. Pelestarian ekosistem laut adalah langkah penting dalam menjaga keberlanjutan alam.
Kegiatan ini akan memberikan pengalaman unik dan mendalam bagi peserta dalam menjelajahi kehidupan bawah air. Para peserta akan memiliki kesempatan untuk melakukan penyelaman dan menjelajahi kekayaan alam bawah laut.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan di Kepulauan Banda. Ini penting dalam memastikan bahwa pariwisata tidak merusak lingkungan alam dan mendukung ekonomi lokal.
Acara ini juga bertujuan untuk mengaktualisasikan nilai-nilai tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam hal ini, mengenalkan peserta pada pentingnya pelestarian lingkungan dan keberlanjutan alam.
Ketua Pattimura Diving Society (Padis) Hamdiani Saputri Hamid mengatakan kegiatan ini dihadiri oleh 70 peserta dari 30 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Selama kegiatan, penyelaman akan dilakukan di lokasi-lokasi seperti Hukurila dan Pintu Kota di Kota Ambon, serta di Banda Naira di lokasi Lavaflow dan Pulau Hatta.
Selain kegiatan penyelaman, acara juga mencakup Kongres Forum Penyelam Mahasiswa yang mencakup pemilihan kepengurusan baru.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Alumni Universitas Pattimura, Prof. Jusuf Madubun, berharap bahwa acara ini akan memberikan edukasi kepada para peserta tentang pentingnya menjaga ekosistem laut dan bawah laut, serta berujung pada keberlanjutan ekosistem terumbu karang dan ekonomi lokal.
Pemeliharaan sumber daya alam bawah laut di Indonesia dianggap sebagai potensi sumber pendapatan nasional yang penting.
Editor : Nevy Hetharia
