AMBON, iNewsAmbon.id - Pemprov Maluku meminta 14 lulusan baru dari Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon untuk mengabdi di Maluku dengan tujuan meningkatkan kesehatan masyarakat di seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil.
Dalam sebuah pernyataan, Kamis (16/5/2024), Penjabat Gubernur Maluku, Sadali Ie, menyoroti tantangan yang dihadapi oleh dokter baru yang akan bertugas di Maluku, mengingat karakteristik kepulauan wilayah tersebut dan keterbatasan akses antarwilayah.
Pelantikan dokter baru ini dianggap sebagai momentum penting dalam persiapan sumber daya manusia (SDM) tenaga kesehatan di daerah tersebut.
Sadali mengharapkan para dokter baru untuk melaksanakan tugas dengan baik, di mana pun mereka ditempatkan, sambil terus meningkatkan kompetensi mereka.
Dia juga menekankan pentingnya Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura dalam mencetak dokter berkualitas, yang sesuai dengan kebutuhan daerah kepulauan seperti Maluku.
Prof. Pieter Kakisina, Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unpatti, menyampaikan bahwa tingkat kelulusan first taker dari Fakultas Kedokteran Unpatti telah mencapai 83,4% sejak tahun pertama kelulusan hingga 2024.
Saat ini, sudah ada 400 dokter lulusan Unpatti yang memberikan pelayanan kesehatan di 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku.
Pemerintah berharap Fakultas Kedokteran Unpatti terus berkembang sebagai pusat pendidikan dokter yang fokus pada lingkungan kepulauan, dengan peningkatan kualitas dan jumlah SDM yang memadai.
Selain itu, mereka diharapkan aktif dalam mendukung pemerintah dalam mengatasi tantangan kesehatan di daerah kepulauan, sesuai dengan visi dan misi mereka untuk menghasilkan dokter yang dapat melayani pulau-pulau.
Nama-nama ke-14 dokter baru lulusan Unpatti yang dimaksud adalah Putri Ulandari, Kurnia Angriani Wijaya, Dewi Najira Kabakoran, El Shaddai Gabriella Jaftoran, Mujahidah Rofifah Abdullah, Anugrah Pratama Maryono Dussung Kamoda, Ressita Fannia Iwan, Nurul Hasyana Djusli Fatah Ahmad, Fifian Lie, Fadilah Amalia Rahman, Christian Nugraha Matatula, Celsia Rumuy, Aldy Marthin Wajabula, dan Elisabeth Sabatini Fatlolon.
Editor : Nevy Hetharia
Artikel Terkait
