JAKARTA, iNewsAmbon.id – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Dewan Keadilan Jakarta (BEM DKJ) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Jumat, 1 Agustus 2025.
Mereka menuntut agar dugaan aktivitas tambang ilegal yang dilakukan perusahaan WKM di Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara (Malut), segera diusut tuntas.
Selain mendesak penyelidikan mendalam, BEM DKJ juga meminta agar legalitas dokumen perizinan perusahaan tersebut ditelusuri.
"Kami menuntut kepada pihak berwenang, khususnya Polri, Kejaksaan, dan Kementerian ESDM, segera melakukan penyelidikan dan penyidikan mendalam terhadap aktivitas perusahaan," tegas Koordinator Lapangan BEM DKJ, Dwi Apriyanto, di lokasi unjuk rasa, Jumat, 1 Agustus 2025.
Dwi menambahkan, pihaknya juga mendesak agar seluruh operasional dibekukan sampai status hukum dan perizinannya dinyatakan jelas dan sah. Pihak-pihak yang terlibat, termasuk oknum pejabat atau aparat yang diduga melindungi tambang ilegal tersebut, juga harus ditindak tegas.
Dugaan tambang ilegal juga pernah diungkap oleh Direktur Eksekutif Anatomi Pertambangan Indonesia (API), Riyanda Barmawi. Menurut Riyanda, kasus ini telah dilaporkan ke Polda Maluku Utara dan Bareskrim Polri bahkan telah menetapkan dua tersangka. Namun, identitas kedua tersangka tersebut belum diumumkan ke publik.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait
