Gubernur Maluku Ajak Kembangkan Seni Qasidah sebagai Media Dakwah

AMBON, iNewsAmbon.id - Gubernur Maluku Murad Ismail mengajak semua pihak untuk mengembangkan seni qasidah sebagai media dakwah yang menyejukkan di Maluku.

Hal ini disampaikan dalam acara pemilihan bintang vokalis qasidah gambus dan pop religi tingkat Provinsi Maluku dengan tema 'Ekspo musik etnik Islami menuju Maluku Madinatul Qasidah' di Kota Ambon.

Baca Juga

Patrick Papilaya, Orang Dekat Murad Ismail Disidang Atas Penghinaan Ketua DPRD

Gubernur Murad menyatakan dukungan penuh dari pemerintah provinsi untuk upaya pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan keagamaan.

"Pemerintah Provinsi Maluku selalu mendukung sepenuhnya upaya-upaya pembinaan dan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan keagamaan sebagai langkah pembentukan kepribadian anak bangsa," kata Gubernur Murad di Ambon, Senin (30/10/2023).

Ini bertujuan untuk membentuk kepribadian anak bangsa dan memperkuat pemahaman terhadap ajaran Islam.

Baca Juga

Mendagri Lantik Sadali Ie sebagai Pj Gubernur Maluku, Tak Boleh Mutasi Pegawai

Acara ini merupakan pemilihan vokalis qasidah gambus dan pop religi tingkat Provinsi Maluku. Hampir 100 penyanyi gambus dan qasidah di Maluku ikut serta dalam kompetisi ini.

Acara ini juga bertujuan untuk membina generasi muda dan meningkatkan pemahaman mereka tentang ajaran Islam.

Seni qasidah dianggap sebagai salah satu media dakwah yang menyejukkan dan mengandung nilai-nilai kehidupan yang bijaksana.

Baca Juga

Cuaca Panas di Ambon Tak Sebanding dengan Panasnya Politik

Gubernur Murad mencatat bahwa saat ini umat Muslim di Indonesia sedang memperingati perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Gaya berdakwah yang menyejukkan seperti yang diajarkan oleh Nabi Muhammad digunakan sebagai inspirasi dalam kegiatan ini.

Gubernur mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini, termasuk panitia dan juri.

Dia berharap semua karya yang dipresentasikan dalam acara ini dapat bernilai ibadah di sisi Allah SWT dan bermanfaat bagi peradaban umat.

Editor : Nevy Hetharia