BMKG Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem di Maluku Sepanjang Juni 2025

AMBON, iNrewsAmbon.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan melanda wilayah Maluku sepanjang Juni 2025. 

Hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi diprediksi terjadi di sejumlah wilayah, terutama daerah pesisir dan kepulauan.

Baca Juga

BMKG Catat 65 Gempa di Maluku dalam Sepekan, Satu Dirasakan Warga

Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ambon, melalui keterangan resminya, menyebutkan bahwa peningkatan aktivitas cuaca dipicu oleh adanya daerah perlambatan angin (konvergensi) serta dinamika atmosfer yang aktif di wilayah timur Indonesia, termasuk Maluku.

“Wilayah Maluku diperkirakan mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang. Potensi ini cukup tinggi pada periode 3–9 Juni dan dapat berlanjut secara sporadis sepanjang bulan,” ungkap rilis BMKG, Selasa (4/6/2025).

BMKG menyoroti beberapa wilayah dengan potensi terdampak tinggi, termasuk Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah (Masohi dan sekitarnya), Kabupaten Seram Bagian Barat dan Timur, Kota Tual dan wilayah Kepulauan Kei serta Laut Banda, Perairan Buru, dan Perairan Lease.

Baca Juga

Selama Juni 2024; Maluku Dilanda 155 Gempa, 168 Ribu Petir

Kondisi ini meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, serta gangguan transportasi darat dan laut.

BMKG juga mengimbau masyarakat agar waspada dan menghindari aktivitas luar ruang saat hujan lebat disertai angin kencang.

Juga tidak memaksakan perjalanan laut jika gelombang tinggi dan angin kencang masih berlangsung.

Baca Juga

Cuaca Kota Ambon Selasa, Pagi dan Siang Berawan, Hujan Ringan di Malam

Selain itu menjaga kesiapsiagaan di daerah rawan longsor dan banjir, terutama di wilayah pegunungan dan bantaran sungai.

“Kami juga mengingatkan nelayan dan pelaku transportasi laut untuk memperhatikan informasi prakiraan gelombang. Beberapa perairan di Maluku berpotensi mengalami gelombang tinggi lebih dari 2,5 meter,” ujar BMKG.

Editor : Nevy Hetharia