BANGKA, iNewsAmbon.id - Sebuah video yang mengharukan viral di media sosial. Seorang ibu petugas kebersihan, Suraiti, diam-diam menyaksikan anaknya, Muhammad Candra, mengikuti apel pagi di Polda Bangka Belitung (Babel).
Momen haru terjadi saat keduanya bertemu dan saling berpelukan. Kisah ini menginspirasi banyak orang tentang kekuatan cinta seorang ibu dan semangat juang seorang anak.
Namun saat sang ibu mengintip anak sedang, tanpa di duga di belakangnya Kapolda Babel memperhatikannya.
Dalam video tersebut, Kapolda Bebel Irjen Pol Hendro Pandowo, tiba-tiba menghampiri Suraiti (40). Suraitu pun terkejut.
"Sedang apa ibu," kata Kapolda.
"Siap jenderal sedang lihat anak saya," kata Suraiti.
Mendengar hal itu Kapolda Babel pun mengajak Suraiti untuk melihat langsung apel yang diikuti anaknya. Saat itu pula Kapolda meminta agar Muhammad Candra datang untuk menghampiri ibunya.
Muhammad Candra pun berlari menghampiri sang ibu, lalu memeluk dan mencium tangannya dengan penuh haru.
Rupanya, Suraiti penasaran ingin melihat anaknya yang baru saja resmi menjadi anggota polisi Polda Bangka Belitung. Momen ini pun mengundang rasa haru dan pujian dari warganet. Kolom komentar unggahan video tersebut dipenuhi doa serta ucapan selamat bagi ibu dan anak ini.
Suraiti telah bekerja sebagai petugas kebersihan di Polda Bangka Belitung selama empat tahun. Ia tak pernah menyangka anaknya bisa menjadi polisi, mengingat kondisi ekonomi keluarga yang terbatas. Suaminya hanya bekerja sebagai buruh harian, sehingga perjuangan menyekolahkan anak hingga lulus menjadi polisi bukanlah hal yang mudah.
Kini, setiap hari saat membersihkan lingkungan Mapolda, Suraiti tak bisa menyembunyikan rasa bangganya. Sesekali, ia mencuri pandang melihat anaknya yang bertugas di Ditsamapta Polda Babel.
Muhammad Candra merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ia lulus sebagai anggota polisi tahun lalu dan kini resmi bertugas di Polda Kepulauan Bangka Belitung.
Suraiti berharap anaknya bisa menjadi polisi yang baik, mengayomi masyarakat, serta selalu patuh kepada pimpinan.
Kisah ini menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa untuk menjadi polisi tidak dipungut biaya, asalkan memiliki tekad, usaha, dan semangat yang kuat.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
