JAKARTA, iNewsAmbon.id - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membuka Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik tingkat Nasional III di Kawasan Ancol, Jakarta, pada Sabtu malam, 28 Oktober 2023.
Pembukaan ditandai dengan peletakan telur simbol perdamaian.
"Dengan mengucapkan rasa syukur dan bangga yang luar biasa Pesparani ke-3 tahun 2023 secara resmi saya nyatakan dibuka. Mudah-mudahan Persparani mempertebal kecintaan kita terhadap agama, bangsa dan negara," kata Yaqut.
Pesparani pertama kali diselengarakan di Kota Ambon pada 2018. Adapun Pesparani Katolik II berlangsung di Kupang pada 2022.
Pada Pesparani Katolik Nasional III ini mengangkat tema 'Kebersamaan dalam Keberagaman'.
Tema ini menggambarkan Pesparani sebagai pesta persaudaraan, keharmonisan, persatuan dan kesatuan, kerja sama, solidaritas, serta semangat pengorbanan dari umat Katolik.
Yaqut pun mengapresiasi tema Pesparani ini. Menurutnya, tema ini sangat relevan dengan alasan kenapa Indonesia berdiri. Tema ini juga kontekstual dengan peringatkan Hari Sumpah Pemuda yang mengangkat tema Bersama Memajukan Indonesia.
“Pemuda menjadi kunci bagaimana kita bisa menuai harapan-harapan yang kita semai di masa-masa sekarang dan kita ambil hikmahnya di masa yang akan datang,” ujarnya.
Ia pun optimis dan percaya umat Katolik akan terus menjaga keragaman, pluralitas yang dimiiki sebagai sebuah kebersamaan sekaligus kekuatan. "Karena tanpa hal ini, kita sebagai sebuah bangsa, bukan apa-apa".
Karena itu, ia berharap umat Katolik terus menjadi contoh dalam merawat semangat kebersamaan dalam keberagaman. Sebab, kebersamaan dalam keberagaman adalah kekuatan untuk membangun bangsa Indonesia sebagai sebuah bangsa yang besar.
Uskup Agung Ignatius Kardinal Suharyo, mengatakan, sejak Pesparani pertama selalu dilaksanakan pada 28 Oktober karena bertepatan dengan sumpah pemuda.
"Bagi saya sendiri dan umat Katolik ini memiliki pesan makna istimewa, ketika kami mengadakan Pesparani menyanyikan lagu gereja kami ingin memuliakan Tuhan dan kami juga ingin menujukan cinta akan tanah air," kata dia.
Karena itu, dia melanjutkan, dengan merayakan Pesparani pada 28 Oktober, ingin menunjukan bahwa umat Katolik sungguh ingin merawat dan tanggung jawab terhadap sejarah bangsa indonesia.
Pesta paduan suara ini diselenggarakan atas kerja sama Direktorat Jenderal Bina Masyarakat Katolik dengan Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Nasional (LP3KN). Pesparani Katolik adalah aktivitas seni budaya masyarakat Katolik dalam bentuk pagelaran dan lomba musik liturgi dan nyanyian.
Ada 13 cabang yang akan dilombakan dalam Pesparani Katolik III. Ke-13 cabang ini terbagi dalam empat kategori, yaitu paduan suara, menyanyikan Mazmur, cerdas cermat rohani, dan tutur Kitab Suci.
Pesparani diikuti kontingen dari 38 provinsi yang terdiri dari peserta lomba, dirigen, pelatih, organis, dan ofisial. Setiap kontingen mengirimkan maksimal 250 orang.
Editor : Nevy Hetharia