"Dalam kerjasama ini, kami berharap dapat mengatasi masalah stunting bersama dengan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk TP-PKK. Seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait juga turut menyusun program yang mendukung upaya penurunan prevalensi stunting," ujarnya.
Wattimena menyoroti berbagai faktor yang menyebabkan anak-anak masuk dalam kategori stunting, seperti pola makan, sanitasi, dan lingkungan.
Ia menekankan bahwa para pejabat di lingkup Pemkot Ambon bertindak sebagai orang tua asuh bagi anak-anak stunting tersebut, dengan memberikan perhatian dan partisipasi aktif dalam penanggulangan stunting di Kota Ambon.
"Dengan mengumpulkan dana, kami telah membagikan paket kebutuhan kepada penderita stunting, berupa beras, telur, susu, dan kacang hijau. Hal ini bertujuan untuk memberikan tambahan gizi kepada mereka agar dapat tumbuh dengan baik," katanya.
Dalam tahap kedua, melalui Dapur Sehat Atasi Stunting, TP-PKK memasak makanan bergizi yang telah diperiksa oleh ahli gizi sebelumnya sebelum diberikan kepada anak-anak stunting.
"Kami berharap langkah-langkah ini, bersama dengan kerjasama dari OPD terkait dan TP-PKK, dapat membantu menurunkan prevalensi stunting di Kota Ambon menjadi 14 persen," tambahnya.
Editor : Nevy Hetharia