Buntut Kasus Perundungan Anak di Waiheru, Polisi Ingatkan Orang Tua Berperan Aktif

Aldi Josua
Pencabulan anak perempuan bawah umur (Foto: Ilustrasi/Istimewa)

AMBON, iNewsAmbon.id - Polda Maluku mengajak para orang tua untuk berperan aktif dalam mengatasi kasus perundungan anak yang sering terjadi. 

Kasus terbaru terjadi di SD Negeri 91 Waiheru, Baguala, Ambon.

“Peran orang tua dan pihak sekolah sangat penting dalam menangani kasus perundungan yang kerap menimpa anak-anak, sebelum masalah tersebut berlanjut ke ranah hukum,” ujar Kanit PPA Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Maluku, Iptu Lilian Siwabessy, di Ambon, Rabu (5/6/2024).

Terkait kasus perundungan antarsiswa tersebut, Iptu Lilian mengungkapkan bahwa Polda Maluku telah melakukan monitoring dan siap menindaklanjuti jika ada pengaduan dari masyarakat. 

"Namun, perlu diketahui bahwa kepolisian lebih mengutamakan pendekatan restoratif justice dalam penanganan kasus perundungan,” jelasnya.

Menurut Iptu Lilian, pendekatan restoratif justice dipilih karena korban dan pelaku perundungan masih anak-anak, sehingga aspek psikologis, mental, dan masa depan mereka perlu dipertimbangkan. 

"Biasanya, setelah penyelidikan, kasus diselesaikan secara kekeluargaan demi masa depan korban dan pelaku,” tambahnya.

Namun, untuk anak yang berusia di atas 14 tahun, penahanan akan dilakukan terutama jika perundungan mengandung unsur tindak pidana, dan kasus tersebut akan diproses sesuai prosedur yang berlaku.

Iptu Lilian mengajak semua elemen masyarakat, terutama para orang tua dan pihak sekolah, untuk berperan aktif dalam menekan kasus perundungan dengan memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak. 

"Peran dan tanggung jawab semua pihak sangat diperlukan untuk menekan kasus bullying. Dimulai dari lingkungan keluarga, orang tua, maupun saudara yang harus memberikan contoh baik kepada anak-anak,” imbaunya.

Menurutnya, anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat dari orang-orang terdekat. Oleh karena itu, penting untuk terus memberikan pembelajaran yang baik di hadapan anak-anak. 

"Anak-anak akan meniru apa yang dilihat dari orang terdekatnya. Oleh karena itu, peran serta keluarga, sekolah, dan kepolisian sangat dibutuhkan untuk menekan tindakan bullying atau rudapaksa di kalangan masyarakat dan sekolah," pungkas Lilian.

Editor : Nevy Hetharia

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network