Unpatti-UGM Luncurkan 150 Program Pengembangan Desa dalam KKN Kolaboratif di Tual

Aldi Josua
Unpatti dan UGM Yogyakarta resmi meluncurkan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaboratif di Kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku. 

TUAL, iNewsAmbon.id - Universitas Pattimura (Unpatti) Maluku bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta meluncurkan 150 program pengembangan desa dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) kolaboratif yang digelar di wilayah Tual dan Maluku Tenggara.

Rektor Unpatti Prof. Freddy Leiwakabessy, menyampaikan bahwa KKN kolaboratif ini merupakan langkah konkret dalam mendorong kemajuan sektor pariwisata dan pengembangan desa. 

“Kegiatan ini adalah aksi nyata untuk memajukan pariwisata lokal melalui kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima di Ambon, Minggu (29/6/2025).

Sebagai program pembuka, sebanyak 35 mahasiswa dari dua universitas melakukan aksi bersih-bersih di tiga desa, yakni Dullah Darat, Ngadi, dan Labetawi. 

Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif pemerintah desa dan masyarakat setempat.

“Aksi ini tidak hanya menjadi simbol dimulainya pengabdian mahasiswa, tetapi juga mencerminkan semangat lintas generasi dalam menjaga lingkungan serta warisan budaya lokal,” jelas Prof. Freddy.

Mahasiswa membersihkan area pantai dan panggung adat, yang selama ini menjadi pusat aktivitas budaya masyarakat. 

Aksi tersebut turut didampingi oleh Raja Dullah, Bayan Renuat, yang mengapresiasi kontribusi mahasiswa dalam pelestarian kawasan adat.

Koordinator Umum KKN Kolaboratif, Erwin Uday, menuturkan bahwa selain kegiatan awal tersebut, para mahasiswa juga telah merancang 150 program pemberdayaan masyarakat. 

Program ini meliputi pelatihan UMKM, edukasi lingkungan, hingga promosi budaya melalui platform digital.

“Berkat kerja sama erat dengan pemerintah desa, kami bisa menjangkau masyarakat secara lebih luas. Kami hadir bukan untuk menggurui, tetapi untuk belajar dan tumbuh bersama,” katanya.

Erwin menambahkan, program KKN kolaboratif ini mengusung nilai-nilai gotong royong, pelestarian lingkungan, dan penguatan budaya lokal. 

Ia optimistis kolaborasi antara akademisi dan pemerintah desa akan memberikan dampak sosial yang berkelanjutan.

Raja Dullah, Bayan Renuat, menambahkan bahwa program yang digagas mahasiswa tersebut lahir dari aspirasi masyarakat. 

“Wilayah ini akan menjadi pusat kegiatan budaya dan pariwisata desa. Program ini bukan hanya tentang kebersihan, tetapi tentang menanam kepedulian dan memanen perubahan untuk masa depan,” ujarnya. 

Editor : Nevy Hetharia

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network