AMBON, iNewsAmbon.id - Dugaan aksi premanisme dilakukan oknum TNI AD di Ambon Pratu Nirwan Umasugi terhadap warga Negeri Rumah Tiga.
Korban adalah Ayub Tatiratu yang saat ini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Bayangkara, Tantui, Ambon.
Aksi penganiayaan dan penodongan senjata terhadap warga Dusun Wailela Negeri Rumah Tiga Kota Ambon ini terjadi di rumah korban.
Peristiwa ini bermulai dari masalah pesta minuman keras (miras) oleh sekelompok pemuda di salah satu rumah warga.
Rumah warga ini, milik mertua dari Pratu Nirwan Umasugi.
Saat mabuk para pemuda ini bikin ribut, hingga Ayub keluar meminta mereka berhenti, karena ibunya sedang sakit.
Ternyata para pemuda itu tak terima ditegur Ayub.
“Korban diajak berkelahi oleh sekelompok pemuda ini. Kasus ini kemudian diselesaikan oleh Polisi di Polsek Baguala,” ungkap Rey Tatiratu, kakak dari Ayub.
Dikira kasusnya sudah selesai, ternyata pada Rabu (27/3/2024) Pratu Nirwan Umasugi mendatangi rumah orang tua Ayub.
Pratu Nirwan Umasugi tidak sendiri, tetapi ada sejumlah pemuda juga ikut bersamanya.
Kedatangan Pratu Nirwan Umasugi diterima dengan ramah oleh Anneke Susan Nikijuluw, ibu dari Ayub.
Menurut Rey, ketika berada di dalam rumah, Pratu Nirwan Umasugi meihat Ayub sedang duduk.
Pratu Nirwan Umasugi kemudian mendatangi Ayub dan bertanya, “Kamu ini yang kemarin bermasalah ka?“.
Tak tunggu lama, Pratu Nirwan Umasugi memukul korban tepatnya di bagian wajah. Tidak hanya Pratu Nirwan Umasugi, beberapa warga yang ikut bersamanya, turut menganiaya korban.
Akibat pukulan tersebut hidung dan mulut korban mengeluarkan darah.
“Melihat anaknya dianiaya oleh anggota TNI dan beberapa warga, ibu saya berteriak meminta tolong. Akan tetapi bukannya menghentikan aksi premanisme yang dilakukannya, pelaku malah mengeluarkan pistol yang dibawa dan menodong ke kepala adik saya sembari berkata ‘beta bunuh ose’,” tutur Rey.
Melihat korban ditodongkan pistol, salah satu rekan korban bernama Samuel mencoba melerai aksi Pratu Nirwan Umasugi, namun dia juga menjadi korban pemukulan.
"Setelah itu pelaku dan rekan-rekannya pergi meninggalkan adik saya. Setelah itu keluarga kami menghubungi Polsek Teluk Ambon guna melaporkan kasus tersebut, “ kata Rey.
Saat ini korban sementara berada di rumah sakit Bhayangkara Polda Maluku, untuk kepentingan pengambilan visum.
Berdasarkan hasil rontgen tulang lengan sebelah kanan korban terlepas dari sendi bahu.
Pihak keluarga juga memastikan akan menempuh jalur hukum hingga persoalan ini tuntas, bahkan dengan tegas pihak keluarga menyatakan tak akan mencabut laporan tersebut.
“Adik saya sudah divisum di rumah sakit Bhayangkara. dan hasil rontgen tulang lengan adik saya terlepas dari bahu,” ungkap Rey.
“Kami tak terima ketika adik saya dipukul, kemudian ditodong dengan pistol. Emang kami ini teroris, RMS, ataupun OPM sehingga ditodong pistol seperti ini. Kami memastikan bahwa tidak ada pencabutan laporan. Tidak ada permintaan maaf,” tegas Rey.
Editor : Nevy Hetharia