AMBON, iNewsAmbon.id - Polisi melakukan uzaya paksa membuka barikade menuju jalan raya utama menuju RSUD Haulussy Ambon, di Kudamati pasca ketegangan bentrokan antarkelompok pemuda setempat.
"Pembukaan barikade jalan dipimpin Kabak Operasi Polresta Ambon Kompol Johanis Titus," kata Kasi Humas Polresta Ambon Ipda Janet S. Luhukay di Ambon, Kamis (4/4/2024).
Sebelum barikade dibuka, dilakukan pertemuan bersama kedua pihak yang dihadiri Wakapolresta Ambon AKBP Nur Rahman, Kabag Ops Polresta Kompol Johanis Titus, serta Kabaglog Polresta Kompol Jandry F Alfons dan sejumlah pejabat Polresta.
Pertemuan dipusatkan di ruas jalan depan gedung Gereja GBI Grace Family Home Kudamati dan kegiatan tersebut diawali dengan doa bersama.
Hadir pula Kapolsek Nusaniwe AKP Johan Anakotta, Danramil 06 Nusaniwe Letda Otis Titahena, Pj Camat Nusaniwe Ny. Quraizin Tuheteru, ketua majelis jemaat GPM Sumber Kasih Pdt Mike Masrikat dan ketua majelis jemaat GPM Eden Kudamati Pdt Lana Horhoruw, termasuk tokoh pemuda kedua belah pihak dan masyarakat.
Barikade jalan di Kudamati sempat membuat warga yang ingin menuju lokasi tersebut tak bisa melintas. Akibatnya sempat terjadi kemacetan di kawasan Benteng menuju Kudamati.
Kapolsek Nusaniwe AKP Johan Anakotta menyampaikan pertemuan kedua belah pihak dari Lorong Farmasi dan Lorong Rumah tingkat untuk bersama melakukan kesepakatan.
"Kami dari pihak kepolisian tidak pernah mentolerir para pelaku kejahatan di kedua bela pihak dan sudah mengusahakan kedua pihak untuk berdamai di Kantor Polsek," ucapnya.
Namun sampai sekarang masih tetap saja terjadi permasalahan sehingga kepolisian akan bertindak sesuai dengan hukum dan tidak berpihak kepada siapa pun, dan untuk permintaan membangun pos pengamanan di daerah perbatasan akan ditindaklanjuti.
"Saya harap akses jalan umum yang diblokade oleh pihak pemuda Lorong Rumah tingkat agar segera dibuka. Jangan ada lagi yang memprovokasi sehingga upaya damai untuk masyarakat umum berjalan dengan baik," harap Kapolsek.
Ketua Majelis Jemaat GPM Sumber Kasih Pdt Mike Masrikat menyampaikan kedua kelompok pemuda dan masyarakat secara umum menginginkan kehidupan yang nyaman dan damai, namun dalam kondisi masalah seperti ini warga merasa dikekang oleh situasi dan kondisi yang menghalangi situasi damai.
"Kita percaya bapak/ibu semua juga merasakan itu dan saat ini mari bersama-sama menyatukan dua pribadi yang ada salah paham untuk menemukan dan menyatukan dalam kedamaian," ungkapnya.
Editor : Nevy Hetharia