Unpatti Prioritaskan Program Magang dan Wirausaha untuk Kemajuan Mahasiswa

AMBON, iNewsAmbon.id - Universitas Pattimura Ambon memprioritaskan program magang hingga proyek wirausaha untuk kemajuan mahasiswa.

Saat ini telah banyak program magang yang disediakan Unpatti Ambon sendiri maupun bekerja sama dengan instansi terkait lainnya baik dari pihak swasta maupun pemerintah.

Baca Juga

Pemprov Berharap 14 Lulusan Baru Fakultas Kedokteran Unpatti Mengabdi di Maluku

Tak terkecuali program magang yang disediakan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yaitu Program Magang generasi bertalenta (Magenta).

“Dalam pengelolaan perguruan tinggi dewasa ini harus mengarah pada beberapa prioritas, antara lain pertukaran pelajar, magang, praktek kerja mengajar di satuan pendidikan, penelitian riset, proses kemanusiaan, wirausaha, proyek independen membangun desa melalui kekayaan tematik dan bela negara,” kata Rektor Unpatti Prof Freddy Leiwakabessy, Selasa (23/4/2024).

Prof Freddy saat membuka rapat senat terbuka luar biasa dalam rangka wisuda lulusan sarjana, magister, dan doktor, periode April 2024 di Kota Ambon.

Baca Juga

Mahasiswa Unpatti Penerima Beasiswa KIP-K Diberi Pembinaan Mental Spiritual

Menurut Freddy, beberapa program prioritas yang digagas Unpatti tersebut, selain memajukan kualitas mahasiswa dan daya saing SDM Maluku kesemuanya itu juga bermuara pada Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi negeri.

Rektor mengatakan program magang maupun wirausaha itu sendiri dapat memberikan pelatihan secara konkret kepada mahasiswa tentang bagaimana jika terjun langsung ke dunia kerja.

“Sehingga nantinya lulusan Unpatti menjadi lulusan yang mudah diterima bekerja dimana saja dan dapat diandalkan di instansi tempatnya bekerja juga dapat menjadi wirausaha-wirausaha muda sukses,” katanya.

Baca Juga

Unpatti dan Kedubes Belanda Jajaki Kerjasama Pengembangan Pendidikan di Maluku

Pasalnya, kata dia, indikator kinerja utama perguruan tinggi sendiri antara lain lulusan harus mendapat pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman belajar di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, hasil kerja dosen digunakan di masyarakat dan mendapat rekognisi internasional.

“Oleh sebab itu program studi juga harus bekerja sama dengan mitra kelas dunia, melakukan kelas kolaboratif dan partisipatif serta menjadikan program studi berstandar internasional,” katanya.

Editor : Nevy Hetharia