Wanita Asal Ambon Jadi Korban Copet di Pelabuhan Makassar, Kisahnya Viral di Medsos

MAKASSAR, iNewsAmbon.id - Seorang wanita berhijab asal Kota Ambon, Provinsi Maluku, menjadi korban aksi pencopetan saat baru tiba di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar. 

Kejadian tersebut menyita perhatian publik setelah videonya viral di media sosial Instagram, memperlihatkan korban dalam kondisi memprihatinkan saat duduk di Masjid Bukit Baruga Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Baca Juga

Peringati Hari Pattimura ke-208, Pemprov Maluku Ziarah ke TMP Kapahaha

Peristiwa memilukan ini terjadi pada Sabtu (16/5/2025) dan dibagikan melalui unggahan akun Instagram @makassar_iinfo, yang mengutip pesan langsung (DM) dari seorang warga yang turut prihatin terhadap kondisi korban.

Menurut informasi yang dibagikan, korban tiba di Makassar menggunakan kapal laut dari Ambon. Setibanya di pelabuhan, korban kehilangan telepon genggam dan dompet, yang diduga dicopet saat berada di area pelabuhan.

"Ini ada perempuan datang dari Ambon (Maluku) kehilangan HP dan dompet di pelabuhan, terus dijemput sama temannya, baru ditinggal di Masjid Baruga Antang," tulis seorang warga kepada admin akun @makassar_iinfo.

Naasnya, perempuan tersebut tidak memiliki uang sepeser pun dan kehilangan alat komunikasi. Ia diketahui datang ke Makassar untuk menemani sahabatnya menghadiri acara wisuda. 

Namun, insiden tersebut membuatnya terdampar tanpa bantuan, sementara temannya justru meninggalkannya di masjid.

"Dia lagi kosong (tidak pegang uang), tidak ada sama sekali alat komunikasi. Niat ke sini untuk temani sahabatnya wisuda, malah kena musibah," sambung keterangan dalam unggahan tersebut.

Baca Juga

Albertina Ho Jadi Wakil Ketua PT Jakarta, Banyak Hakim Dimutasi ke PT Ambon

Unggahan video dan kisah korban viral di media sosial, ditonton lebih dari 11.000 kali dan mendapat ratusan komentar warganet yang mengungkapkan simpati dan keprihatinan.

Sebagian besar netizen menyesalkan masih maraknya aksi pencopetan di kawasan pelabuhan Makassar, terutama terhadap penumpang pendatang yang baru tiba dari luar daerah. 

Editor : Nevy Hetharia