AMBON, iNewsAmbon - Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena mengakui, di Ambon saat ini masih banyak anak yang menjadi korban kekerasan orang tua.
Ada di antara mereka diterlantarkan orang tua dengan mendapat perlakuan yang tidak adil.
Pemkot Ambon akan berupaya memberikan fasilitasi khusus kepada anak korban kekerasan dan anak yang diterlantarkan oleh orang tua dengan mendapat perlakuan yang tidak adil.
"Kita akan menyiapkan rumah singgah sebagai tempat penampungan untuk para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), seperti anak jalanan dan gelandangan, dan korban kekerasan," kata Wattimena saat peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2023 di Ambon, Sabtu (29/7/2023).
Rumah singgah dibangun di kawasan Negeri Passo, Kecamatan Baguala, akan menjadi tempat yang layan dan aman bagi anak untuk mendapatkan layanan kesehatan dasar, bimbingan mental spiritual dan terapi psikologi.
Dia mengingatkan, masih banyak anak yang disuruh mencari nafkah di usia yang belum pantas untuk bekerja yakni menjadi pengemis, tentu merupakan ancaman bagi anak- anak di Kota Ambon.
"Tindakan kekerasan yang dialami anak- anak umumnya dilakukan orang terdekat, karena itu mari bersama kita jaga dan lindungi anak- anak kita," katanya.
Wattimena mengimbau, para orang tua di Ambon untuk jangan berlaku kasar, jangan lakukan kekerasan kepada anak- anak, karena bagaimana orang lain dapat menjaga anak-anak sementara orang tua sendiri gagal untuk menjaga dan melindungi.
Keluarga terdekat seperti tante, om dan tetangga lihatlah anak-anak ini sebagai anak sendiri, sehingga anak dapat bertumbuh dan berkembang sesuai potensi.
"Jika semua sudah memahami dan saling menjaga saya rasa kekerasan terhadap anak akan semakin menurun dan itu harapan kita bersama," ujarnya.
Editor : Nevy Hetharia