AMBON, iNewsAmbon.id - Tingginya angka tingkat pengangguran di Kota Ambon dan Maluku pada umumnya, Pemkot Ambon menggelar bursa kerja yang diikuti 10 perusahaan.
Acara ini dilaksanakan pada 4-6 September 2023.
"Bursa kerja diikuti 10 perusahaan dengan 100 lowongan yang ditawarkan kepada para pencari kerja," kata Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, di Ambon, Rabu (6/9/2023).
Bursa kerja dilakukan dalam upaya penyerapan tenaga kerja dan juga pemberian informasi kepada calon pekerja.
"Ini memberikan informasi kepada masyarakat khususnya pencari pekerjaan untuk memperoleh informasi yang akurat tentang peluang pekerjaan yang bisa diperoleh," timpal Wattimena.
Melalui bursa kerja, para pemberi kerja dan pencari kerja dapat bertemu secara langsung guna terbangun interaksi.
"Sebanyak 10 perusahaan kami hadirkan langsung guna menghindari perusahaan yang tidak jelas, kemudian pemerintah kota dituduh terlibat dalam perdagangan orang," ungkapnya.
Data terbaru pada saat ini tingkat pengangguran di Kota Ambon mencapai 27.531 jiwa atau 11, 67 persen.
Tingkat pengangguran di Ambon melebihi angka pengangguran nasional sebesar 5,45 persen, sehingga perlu dilakukan berbagai upaya untuk menurunkan tingkat pengangguran dengan harapan angka kemiskinan juga akan menurun.
Tingkat pengangguran di Ambon beragam latar belakang pendidikan yakni tingkat SMA dan strata satu.
Mayoritas pengangguran yakni SMA dan S1 berusia 25 hingga 40 tahun.
Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Ambon Stiven Patty menyatakan, melalui kegiatan ini masyarakat bisa mendapatkan informasi yang akurat terkait peluang yang bisa dimanfaatkan untuk memperoleh pekerjaan atau informasi tentang peluang kesempatan kerja.
Sedangkan dari sisi para pengusaha, mendapatkan kesempatan untuk mendapat informasi tentang tenaga kerja yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan.
"Kegiatan ini sangat membantu peningkatan perekonomian di Kota Ambon, artinya akan banyak peluang kerja bagi masyarakat dan juga menggairahkan para investor yang datang baik dalam negeri maupun luar negeri untuk lima tahun ke depan," kata dia pula.
Editor : Nevy Hetharia