AMBON, iNewsAmbon.id - Kepala Kantor Perwakilan BI Maluku Rawindra Ardiansah mengatakan indeks harga konsumen (IHK) gabungan bulanan di Provinsi Maluku pada Desember 2023 sebesar 0,41 persen, lebih rendah dari bulan sebelumnya.
Inflasi gabungan kota di Maluku ini sejalan dengan angka inflasi nasional pada level yang sama.
“Kota Tual mengalami inflasi yang signifikan (0,99 persen), sementara Kota Ambon mengalami inflasi yang lebih rendah (0,37 persen) dibandingkan bulan sebelumnya,” ujarnya, Kamis (4/1/2024).
Penurunan inflasi gabungan terutama disebabkan oleh turunnya harga dalam kelompok transportasi.
Penurunan harga tarif angkutan darat (0,95 persen) dan udara sejalan dengan pola historis di bulan Desember yang mengalami penurunan permintaan pasca musim wisata sebelumnya.
Selain itu, penguatan nilai rupiah terhadap dolar AS dan stabilnya harga avtur juga mempengaruhi penurunan inflasi pada transportasi.
Secara khusus, harga bahan bakar minyak bensin mengalami deflasi karena penyesuaian harga BBM non-subsidi.
Namun, kelompok makanan, minuman, dan tembakau tetap menjadi sumber tekanan inflasi dengan angka inflasi sebesar 1,02 persen.
Komoditas seperti cabai rawit, beras, dan sawi hijau mengalami kenaikan harga yang signifikan.
Faktor alam seperti fenomena El Nino berpengaruh pada inflasi, terutama pada komoditas hortikultura di Maluku.
Kondisi ini menyebabkan penurunan pasokan komoditas tertentu, terutama cabai rawit, yang mengakibatkan lonjakan harga.
Secara tahunan, inflasi gabungan kota IHK di Provinsi Maluku pada Desember 2023 mengalami penurunan menjadi 2,81 persen, sedikit di bawah sasaran inflasi nasional yang ditetapkan pada rentang 3,0+1 persen.
Untuk mengatasi risiko inflasi di masa mendatang, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bekerja keras dengan kegiatan seperti operasi pasar, rapat penguatan, subsidi ongkos angkut, serta studi banding untuk replikasi strategi pengembangan ekonomi dan pengendalian inflasi.
Meskipun inflasi terkendali, TPID Provinsi dan kabupaten/kota tetap merumuskan strategi untuk mengatasi risiko inflasi ke depan, terutama terkait ketergantungan pada daerah sentra di luar Maluku.
Editor : Nevy Hetharia