AMBON, iNewsAmbon.id – Tahun 2024 ini, Pekan Olahraga Nasional (PON) akan dilaksanakan di Aceh dan Sumatera Utara.
Jika tidak ada perubahan, pergelaran olahraga terbesar di Indonesia ini akan digelar pada Bulan September 2024.
Sejauh ini, sejumlah atlet Maluku dari beberapa cabang olahraga sudah dipastikan akan tampil di PON 2024.
Bagaimana pencapaian mereka? Biar waktu nanti yang membuktikan.
Wartawan senior di Maluku Novi Pinontoan sudah merekapitulasi nama sejumlah atlet dan perolehan medalinya saat mewakili Provinsi Maluku di ajang PON.
Dari catatannya, diketahui ada enam atlet Provinsi Maluku yang meraih medali emas PON paling banyak dibanding atlet lain yang mewakili Provinsi Maluku lainnya.
Berikut ringkasan ulasan atlet Provinsi Maluku peraih medali emas terbanyak di ajang PON:
VIERA HETHARIE
Dalam empat penampilannya di PON, yaitu pada tahun 2004 di Palembang, 2008 di Kaltim, 2012 di Riau, dan 2016 di Jawa Barat, atlet putri Viera Hetaharie mencatatkan prestasi mengesankan.
Pada PON 2004, Viera belum berhasil meraih medali di usia remajanya. Namun, peningkatan drastis terlihat pada PON berikutnya, dan ia bahkan masuk ke dalam Pelatnas untuk SEA Games.
Viera Hetharie akhirnya mencatat namanya sebagai atlet Provinsi Maluku dengan jumlah medali terbanyak sepanjang sejarah PON, yakni 5 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.
Prestasinya pada PON 2008 mencakup 3 emas dan 1 perunggu, termasuk emas dalam nomor 400 meter gawang putri, 400 meter putri, estafet 4 x 400 meter putri, dan perunggu dalam estafet 4 x 100 meter putri.
Pada PON 2012, Viera meraih 2 emas dan 1 perak, termasuk emas dalam nomor 400 meter gawang putri, estafet 4 x 400 meter putri, dan perak dalam nomor 400 meter putri.
Meskipun di PON 2016, dengan bertambahnya usianya, Viera hanya berhasil meraih 1 perak dalam estafet 4 x 400 meter putri, namun rekor nasional miliknya masih belum terpecahkan.
Irene Joseph, hingga saat ini masih tercatat sebagai pemegang rekornas cabang olahraga atletik 100 meter putri.
Rekor itu dibuat saat tampil mewakili Indonesia pada SEA Games 1999 di Brunei Darussalam.
Irene Joseph, yang juga ikut Olimpiade 2000 di Sidney, Australia, telah berpartisipasi dalam empat kali PON. Namun hanya dua kali dia mewakili Provinsi Maluku dan dua kali lainnya memperkuat DKI.
Meski hanya dua kali membela Maluku, Irene berhasil meraih 4 emas, 1 perak, dan 1 perunggu.
Prestasinya mencakup pencapaian gemilang pada PON 1996 di Jakarta, PON 2000 di Surabaya, PON 2004 di Riau, dan PON 2008 di Kaltim.
Irene Joseph, sebagai salah satu ikon atletik Maluku, terus mengukir prestasi gemilang di lapangan lari dan tetap menjadi sosok inspiratif dalam dunia olahraga.
La Memo, seorang pedayung asal Pulau Osi Seram Bagian Barat, mencatatkan namanya sebagai atlet Maluku dengan jumlah medali terbanyak di posisi ketiga.
Memo, yang juga turut serta dalam Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, baru mengikuti dua edisi PON, yaitu 2016 di Jawa Barat dan 2020 di Papua. Meskipun terbatas dalam partisipasinya, ia menyumbangkan 4 medali emas untuk Maluku.
Pada PON 2016 Jawa Barat, Memo meraih 2 emas dalam nomor rowing single schull dan double schull (bersama Rusdi Ely). Pencapaiannya yang sama juga terulang pada PON 2020 Papua, namun kali ini dalam nomor double schull bersama Asuhan Patiiha.
La Memo, dengan prestasi cemerlangnya, menjadikan dayung sebagai salah satu cabang olahraga unggulan bagi Maluku di tingkat nasional.
Chelsea Corputty, seorang pedayung putri, berada di posisi keempat sebagai atlet Maluku dengan jumlah medali terbanyak. Chelsea telah tampil di tiga edisi PON, yaitu pada tahun 2012 di Riau, 2016 di Jawa Barat, dan 2020 di Papua. Selama karirnya, ia telah mengumpulkan 3 emas dan 3 perak.
Prestasinya dimulai pada PON 2012 di Riau, di mana Chelsea meraih emas dalam nomor double schull bersama Femmy Batuwael.
Pada PON 2016 di Jawa Barat, ia kembali meraih emas dalam nomor single schull.
Di PON 2020 di Papua, Chelsea berhasil meraih 1 emas dalam nomor single schull, serta 2 perak dalam nomor double schull dan beregu putri.
Kontribusinya yang konsisten membuatnya menjadi salah satu atlet andalan Maluku di cabang dayung.
Alvin Tehupeiory, seorang sprinter yang populer, berada di posisi kelima sebagai atlet Maluku dengan jumlah medali terbanyak.
Dia merupakan salah satu atlet Indonesia yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020.
Nona Hutumury ini telah ikut serta dalam tiga edisi PON, yaitu pada tahun 2012, 2016, dan 2020.
Total medali yang berhasil dikoleksinya mencapai 3 emas, 1 perak, dan 1 perunggu.
Raihan medali tersebut diraihnya pada PON 2012, meraih 1 emas dalam nomor estafet 4 x 400 meter dan 1 perunggu dalam nomor estafet 4 x 100 meter.
Pada PON 2016, Alvin meraih 1 emas dalam nomor 400 meter gawang dan 1 perak dalam nomor estafet 4 x 400 meter.
Di PON 2021 Papua, Alvin menambah koleksi medali emas dari nomor 400 meter gawang.
Di urutan keenam adalah petinju kelas menengah legendaris Indonesia dan Asia, Wiem Gomies.
Atlet senior ini telah ikut serta dalam empat edisi PON, yaitu sejak tahun 1969 di Surabaya, 1973 di Jakarta, 1977 di Jakarta, hingga 1981 di Jakarta.
Wiem Gomies berhasil merebut medali emas dalam tiga dari empat PON yang ia ikuti, yaitu pada tahun 1969, 1973, dan 1981, sebelum akhirnya memutuskan untuk pensiun.
Prestasinya tidak hanya terbatas pada tingkat nasional, melainkan juga di level internasional, termasuk Asian Games dan Olimpiade.
Sebagai petinju legendaris, Wiem Gomies menyumbang 2 medali emas di arena Asian Games 1970 dan 1978 di Bangkok, Thailand.
Dia juga Juara Asia 1971 di Teheran Iran dan Juara SEA Games 1977 di Malaysia.
REKAPITULASI MEDALI ATLET MALUKU:
Viera Hetharie (Atletik): 5 emas, 2 perak, 1 perunggu.
Irene Joseph (Atletik): 4 emas, 1 perak, 1 perunggu.
La Memo (Dayung): 4 emas.
Chelsea Corputty (Dayung): 3 emas, 3 perak.
Alvin Tehupeiory (Atletik): 3 emas, 1 perak, 1 perunggu.
Wiem Gomies (Tinju): 3 emas.
Selain keenam atlet tersebut, masih banyak olahragawan lain yang juga meraih medali, meski jumlah emasnya lebih sedikit.
Namun, semua kontribusi mereka berperan penting dalam mengangkat prestasi olahraga Maluku di tingkat nasional.
Editor : Nevy Hetharia