AMBON, iNewsAmbon.id - Ketua DPRD Maluku Benhur Watubun, menyikapi seleksi calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) yang mewakili Provinsi Maluku ke tingkat nasional.
Politisi PDI Perjuangan ini menilai perlakuan tidak adil yang dialami calon Paskibraka Christianie Lumatela mengindikasikan adanya kejanggalan dalam proses seleksi, sehingga pemerintah daerah didesak untuk mengevaluasi kembali hasil seleksi tersebut.
“Saya sudah sampaikan kepada Penjabat Gubernur agar hal ini harus diperhatikan, kalau boleh dikembalikan, karena ini sudah menyangkut harkat dan martabat orang,” tegas Benhur kepada awak media, Selasa, (11/6/2024), di gedung dewan.
Benhur berharap Penjabat Gubernur Maluku, Sadali Ie, segera mengambil tindakan dengan mengevaluasi dan membatalkan hasil seleksi yang dinilai tidak sesuai mekanisme dan aturan.
Merespons desakan tersebut, Pj Gubernur Sadali Ie menyatakan akan mengecek kembali seluruh tahapan seleksi, termasuk kriteria dalam proses pengiriman calon Paskibraka yang mengikuti seleksi di tingkat nasional.
“Nanti kita cek kalau tidak melalui mekanisme bisa saja apa yang diharapkan ketua DPRD bisa ditindaklanjuti,” tegasnya.
Christianie Lumatela, calon Paskibraka asal Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), diketahui berhasil meraih nilai tertinggi dalam proses seleksi, namun gagal mewakili Maluku ke seleksi calon anggota Paskibraka tingkat nasional.
Dugaan kuat muncul bahwa hasil seleksi calon anggota Paskibraka nasional telah diatur, karena selain isu gangguan kesehatan yang dialamatkan padanya, terjadi penambahan calon anggota Paskibraka dari 4 orang menjadi 5 orang tanpa proses seleksi yang sesuai aturan.
Editor : Nevy Hetharia