AMBON, iNewsAmbon.id - Lembaga Human Initiative melaksanakan survei di Hutan Musik Sound of Green yang terletak di Negeri Amahusu, Kota Ambon, guna menilai dampak hutan tersebut terhadap perekonomian masyarakat, khususnya komunitas lokal.
“Survei ini bertujuan mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dan Social Return on Investment (SROI) dari PT PLN (Persero) UIW Maluku - Maluku Utara terkait kehadiran Hutan Musik serta dampaknya terhadap ekonomi masyarakat dan komunitas pada tahun 2023,” ujar Direktur AMO, Rony Loppies, di Ambon, Rabu (22/8/2024)..
Human Initiative adalah lembaga kemanusiaan yang telah diakui oleh Kementerian Sosial sebagai Organisasi Sosial Nasional (ORSOSNAS) dan juga terdaftar sebagai NGO in Special Consultative With the Economic and Social Council oleh PBB.
Hutan Musik Sound of Green (SoG) telah menjadi ikon Ambon sebagai kota musik, dan diharapkan menjadi destinasi wisata musik yang juga menyertakan ruang pameran UMKM alam serta petak ukur permanen (PUP).
Selain itu, hutan ini mendukung pengukuran cadangan karbon serta berbagai aktivitas lainnya yang berpotensi meningkatkan perekonomian masyarakat dan lingkungan Ambon sebagai City of Music.
"Keberadaan Hutan Musik ini mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDGs 15 tentang ekosistem daratan," jelas Rony.
Hutan Musik Sound of Green telah melakukan penanaman anakan pohon di lahan seluas lima hektare, dengan lima jenis pohon yang ditanam, termasuk nangka, sukun, titi, gomu, dan bambu tui.
Selain itu, jalan setapak sepanjang 130 meter juga telah dibangun untuk memudahkan pengunjung mencapai puncak hutan musik.
“Di Maluku, terutama Ambon, kita sering menggunakan pohon bambu untuk membuat alat musik seperti suling, sementara pohon titi digunakan untuk membuat tifa dan rebana,” tambahnya.
Hutan Musik SoG terus melakukan pembenahan dengan dukungan berbagai pihak menuju peresmian pada 31 Oktober 2024, yang bertepatan dengan peringatan ulang tahun kelima Ambon sebagai City of Music.
Peresmian ini akan dihadiri oleh musisi, koordinator UCCN, serta Focal Point dari Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Korea Selatan.
Editor : Nevy Hetharia