JAKARTA, iNewsAmbon.id - Tiga pesepakbola berdarah Maluku resmi disetujui oleh DPR terkait usulan naturalisasi. Kevin Diks Bakarbessy dan dua pemain putri, Estella Loupattij dan Noa Leatomu tak lama lagi menjadi warga negara Indonesia.
Keputusan ini membuka jalan bagi mereka untuk memperkuat Timnas Indonesia diberbagai ajang internasiona.
"Sehubungan dengan itu kami meminta persetujuan pada rapat paripurna hari ini apakah permohonan pertimbangan dan pemberian kewarganegaraan Indonesia atas nama saudara Kevin Diks, saudari Estella Loupattij dan Noa Leatomu dapat disetujui?" tanya Dasco pada peserta rapat paripurna DPR, Selasa 5 November 2024.
"Setuju," seru anggota DPR RI yang hadir dalam rapat.
Merespon itu, Dasco menyampaikan, proses naturalisasi tiga pesepak bola itu akan ditindaklanjuti sesuai dengan UU yang berlaku. "Selanjutnya persetujuan tersebut akan ditindaklanjuti dengan mekanisme berlaku," tandas Dasco.
Sebelumnya, Komisi XIII DPR RI dan Komisi X DPR RI telah menyetujui pemberian status kewarganegaraan tiga pesepak bola keturunan Indonesia pada Senin (4/11/2024). Ketiganya ialah Kevin Diks, Estella Loupattij dan Noa Leatomu.
Profl Singkat Kevin Diks Bakarbessy, Estella Loupatty, Noa Leatomu
1. Kevin Diks Bakarbessy
Nama lengkapnya, Kevin Diks Bakarbessy, mencerminkan kedekatan dengan budaya dan asal-usul Maluku. "Bakarbessy" adalah marga atau fam dari Ambon. Ibu Kevin, Natasja Diks-Bakarbessy, berasal dari Desa Waai, Kecamatan Salahulu, Pulau Ambon, Maluku Tengah.
2. Estella Loupatty
Estella Loupatty merupakan pemain sepak bola putri yang lahir di Belanda, 14 November 2003. Estella memiliki keturunan Indonesia dari sang ayah yang memiliki darah Belanda-Maluku. Ibu dari ayahnya berasal dari Pulau Tuhaha, Saparua Timur, Maluku Tengah. Sedangkan sang ibu memiliki darah Belanda dan Argentina.
3. Noa Leatomu
Sementara Noa Leatomu merupakan pemain sepakbola wanita keturunan Belanda Indonesia. Diketahui darah Indonesia yang ia miliki berasal dari ayahnya yang berasal dari Maluku.
Noa merupakan perempuan kelahiran 7 November 2003 di Belanda dan memiliki keluarga berdarah Indonesia yang cukup banyak di Belanda. Dia juga belajar bahasa Indonesia dari ayahnya tersebut.
Editor : Vitrianda Hilba Siregar