get app
inews
Aa Text
Read Next : Ular Piton Raksasa Ditemukan dengan Perut Buncit Mangsa 6 Ekor Sapi, Ditembak Mati Petugas

Kisah Sedih Kevin Diks, Ceritakan Masa Kelam saat Berkarier Bola di Fiorentina

Senin, 10 Februari 2025 | 14:52 WIB
header img
Pesepak bola Timnas Indonesia, Kevin Diks Bakarbessy  ternyata mempunyai masa-masa kelam ketika berkarier di Italia. Foto: Dok

JAKARTA, iNewsAmbon.id - Pesepak bola Timnas Indonesia, Kevin Diks Bakarbessy  ternyata mempunyai masa-masa kelam ketika berkarier di Italia. Kevin sulit mendapatkan menit bermain, dikesampingkan Fiorentina, hingga berakhir mengobati cedera dengan dana pribadi. 

Pemuda kelahiran Belanda berdarah keturunan Ambon ini bergabung dengan Fiorentina pada Juni 2016. Kevin yang saat itu masih muda tentu mengharapkan bermain di klub yang membesarkan nama Gabriel Batistuta

Namun, harapan itu ternyata jauh dari kenyataan. Kevin Diks harus mengalami masa pahit karena langsung dipinjamkan setelah enam bulan dibeli dari Vitesse. Kevin dikembalikan ke Vitesse dengan status pinjaman.

"Ketika saya tidak bermain di Fiorentina selama enam bulan pertama, saya kembali ke Vitesse," kata Kevin mengawali kisah kelamnya, dikutip dari kanal YouTube The Haye Way, Senin (10/2/2025). 

"Mereka memberi saya waktu bermain. Jadi, saya kembali, tetapi saya sangat bersemangat. Ketika Anda masih muda, Anda ingin menunjukkan kemampuan Anda kepada semua orang. Tetapi, saya tidak dalam pola pikir yang tepat. Jadi, sebenarnya saya menjalani setengah musim yang sangat buruk di Vitesse ketika saya kembali," tambahnya. 

Kevin kemudian menjalani empat kali peminjaman lainnya selama 2017-2021. Dia tercatat pernah dipinjamkan ke Feyenoord Rotterdam, Empoli, dan klub Denmark Aarhus GF. 

Di Feyenoord, Kevin juga tidak mendapatkan tempat yang nyaman. Pemain berusia 29 tahun itu kurang disukai karena sempat bermain buruk di beberapa pertandingan. Kevin pun sempat diminta secara langsung oleh suporter Feyenoord untuk kembali ke Italia. 

"Jika Anda tidak bermain sebagai pemain muda, akan lebih sulit mendapatkan kontinuitas. Jadi, saya memulai dengan buruk. Saya menjalani setengah musim yang buruk," tutur Kevin. 

"Semua pendukung Feyenoord sebenarnya, saya tidak akan mengatakan membenci, tetapi mereka tidak menginginkan saya di sana. Kadang-kadang, saat saya pemanasan, mereka mengatakan, 'Kembalilah ke Italia'," sambungnya. 

"Karena saya bermain buruk di beberapa pertandingan, dan tentu saja, bukan niat saya bermain buruk atau melakukan umpan yang salah. Jadi, waktu itu, setengah musim itu, sangat sulit. Tetapi, itu juga membuat saya berkembang menjadi pemain sepak bola seperti sekarang," tambah Kegin. 

Kevin yang semakin matang kemudian diberi harapan untuk mendapat tempat di Fiorentina. Dia sempat membuat penampilan bagus selama sesi pramusim, namun sayang harapan sirna karena adanya sosok bek lain. 

"Tetapi, di akhir pra-musim, ketika bursa transfer sudah ditutup, mereka menempatkan bek tengah Nikola Milenkovic sebagai bek kanan. Saya tidak bermain satu menit pun dan hanya melakukan pemanasan di setiap pertandingan," ungkap Kevin. 

Keadaan semakin parah karena Kevin kemudian mengalami cedera lutut. Pada saat itu, dia kembali dikesampingkan Fiorentina dan dipinjamkan ke Empoli. Sayangnya, situasi di klub Italia itu tak jauh berbeda. 

Kevin harus merogoh kocek sendiri demi mengobati cedera yang dialaminya. Dia mengakui, masa-masa berstatus pemain Fiorentina sangat sulit baginya 

"Saat itu saya berpikir, 'Apa yang sedang terjadi?' Kemudian saya mengalami cedera lutut yang parah. Saya merasa mereka meninggalkan saya begitu saja. Saya menjalani rehabilitasi sehari setelahnya, padahal saya bahkan belum didiagnosis dengan benar," tutur Kevin. 

"Saya mengalami masa di mana saya tidak menerima gaji di Italia. Itu kadang-kadang terjadi. Lalu saya benar-benar muak dan berkata, 'Oke, kamu tahu apa?' Saya menelepon agen saya, yang masih menjadi agen saya dari 2016 hingga sekarang. Saya berkata, 'saya harus pergi dan menjalani rehabilitasi dengan fisioterapis saya karena saya tidak bisa melakukan ini lagi. Saya berjuang tanpa hasil'," sambungnya. 

"Hal yang sama terjadi di Empoli. Saya tidak merasa penting seperti yang seharusnya dirasakan seorang pemain sepak bola. Jadi, saya pergi ke Belgia. Saya berada di sana selama empat bulan. Saya membayar semuanya dengan uang saya sendiri. Saya melakukan segalanya sendiri. Itu adalah periode yang sangat sulit," pungkas Kevin. 

Pada akhirnya, Kevin hanya mendapatkan kesempatan tampil sebanyak dua pertandingan di Fiorentina. Dari dua laga tersebut, jika ditotal Kevin hanya bermain selama 2 menit. 

Kevin Diks kemudian bergabung dengan FC Copenhagen pada Juli 2021 dengan status bebas transfer. Karier Kevin bersama FC Copenhagen menjadi lebih baik dan mendapatkan tempat utama. 

Namun saat ini, Kevin akan berpisah dengan klub Denmark itu karena sudah memutuskan pindah ke Borussia Monchengladbach pada bursa transfer musim panas mendatang. Tentunya, menarik menanti bek Timnas Indonesia itu berkiprah di Jerman. 

 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut