Samual dan Patty Komisaris PT Pupuk Kaltim, Wattimena di PIS, Ari Sihasale di ITDC

AMBON, iNewsAmbon.id - Empat putra asal atau berdarah Maluku diangkat menjadi komisaris di beberapa perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau milik pemerintah.

Keempat orang tersebut adalah Azis Samual (politisi Partai Golkar), Gustaaf AC Patty, Michael Wattimena (politisi Partai Demokrat) dan Ari Sihasale (aktor/sutradara film).

Baca Juga

Nuansa Perang Bintang Terjadi Saat Penjaringan Balon Gubernur Maluku 2024

Dilihat pada laman resmi pada daftar Komisaris dan Direksi PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim), anak perusahaan dari PT Pupuk Indonesia (Persero), Jumat (11/7/2025), dari sejumlah nama terdapat nama komisaris baru dan lama diantaranya yaitu Azis Samual dan Gustaaf AC Patty.

Penunjukan ini merupakan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pupuk Indonesia yang digelar di Jakarta, Senin (30/6/2025).

Selain itu, perubahan susunan komisaris juga terjadi di PT Pertamina International Shipping (PIS), Subholding Integrated Marine Logistics PT Pertamina (Persero). Perubahan tersebut diketahui dari laman resmi PIS.

Mengutip laman resmi PIS, Jumat (11/7/2025), Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno diangkat jadi Komisaris PIS. Selain Arif, politisi Partai Demokrat Michael Wattimena juga diangkat sebagai komisaris. Lalu Komisaris Utama PIS dijabat oleh Anwar Saadi.

PIS juga telah melakukan perombakan pada jajaran direksi. Surya Tri Harto ditetapkan sebagai Direktur Utama PIS.

Corporate Secretary PIS Muhammad Baron mengatakan bahwa perubahan tersebut merupakan hasil keputusan dari pemegang saham.

Sementara itu, Ari Sihasale juga diangkat sebagai komisaris PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau ITDC, bagian dari holding pariwisata InJourney

Dikenal sebagai aktor/sutradara dan musisi, Ari ditunjuk menjadi bagian dari Dewan Komisaris ITDC bersama dengan Irna Narulita dan Faldo Maldini. 

Informasi lain yang beredar di grup WA, satu putra Maluku lainnya yakni Wahab Talaohu juga telah diangkat sebagai komisaris Bursa Berjangka Jakarta atau Jakarta Futures Exchange (JFE). (NP

Editor : Nevy Hetharia