AMBON, iNewsAmbon.id - Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEBIS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta (Solo), jadikan Kota Ambon lokasi khusus (Lokus) “Penelitian dan Workshop RAW Model DMC untuk Meningkatkan Kinerja Bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menegah (UMKM) di Indonesia” (Analisis Terhadap Variabel Antiseden dan Variabel Konsekuensi dari DMC).
Workshop sekaligus pengumpulan data bagi pelaku UMKM kota Ambon, dilaksanakan pada Ruang Rapat Vlisingen, Balaikota, Kamis (15/8/24) dengan menghadirkan tim peneliti yakni Prof Budi Haryanto dan Baretha Titioka.
Kehadirian tim peneliti di Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, diterima oleh Staf Ahli Walikota Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat, Ronald H. Lekransy mewakili Pj Walikota, Dominggus N. Kaya.
Lekransy yang juga Plt Kadis Kominfo Kota Ambon, berterimakasih kepada Guru Besar FEBIS UNS Prof. Budi Haryanto, karena telah memilih Ambon sebagai lokus.
“Bagi kami ini menarik karena setiap penelitian yang dilakukan, kajian-kajiannya berimplikasi positif bagi rencana pembangunan daerah, sehingga kami selaku Pemerintah Kota mengucapkan terima kasih, karena memilihi Ambon sebagai lokus workshop,” ungkapnya.
Ia menegaskan keberadaan UMKM ini tentu memberi dampak yang sangat besar bagi perekonomian bagi suatu daerah, termasuk kota ini. Sehingga diperlukan peningkatan kapasitas dan kesiapan dalam mengembangkan UMKM.
“Kita berharap bahwa kedepan UMKM lebih masif untuk mensosialisasikan produknya lewat semua kanal sosial media (sosmed) yang dimiliki, Pemkot juga akan memfasilitasi pengembangan dan pemasaran semua produk yang dimiliki,” terangnya.
Lekransy menambahkan, dengan begitu selain meningkatkan ekonomi daerah, UMKM juga sejahtera dan tentunya para costumer dipermudahkan dengan pemanfaatan sosmed tersebut.
“Ambon maju dan dapat mencapai Kota yang smart. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam UMKM tentunya dapat membantu indeks presepsi terkait dengan pelayanan publik berbasis elektronik,” tutupnya.
Editor : Nevy Hetharia
Artikel Terkait