SULA, iNewsAmbon.id - Fifian Adeningsi Mus tidak hanya sekadar menyampaikan visi, tetapi juga memaparkan langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk mewujudkan "Sula Bahagia".
Mulai dari peningkatan kualitas SDM, penegakan hukum, pembangunan infrastruktur, hingga pemekaran Mangoli Raya, semua telah direncanakan secara matang.
Hal ini disampaikan dalam debat kedua yang digelar KPU Daerah Kabupaten Kepulauan Sula belum lama ini. Dalam debat kedua ini, pasangan calon petahana, Fifian Adeningsi Mus dan Saleh Marasabessy (FAM-SAH) dengan penuh optimisme dan semangat memaparkan visi-misi mereka.
Pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2 ini nampak percaya diri dalam menghadapi paslon lawan yakni paslon Ihsan Umaternate-Darwis Gorontalo dan paslon Hendrata Thes-Natsir Sangadji.
Dalam debat, Fifian Adeningsi Mus memaparkan visi-misinya dengan sangat jelas dan lugas. Fifian menjelaskan bahwa visinya masih tetap sama, yakni visi untuk mewujudkan Sula yang Bahagia, Bahagia itu sendiri merupakan tagline yang diambil dari paduan kata Bersih, Aman, Hebat, Adil, Giat, Inovatif, dan Agamis.
Fifian menuturkan langkah pertama yang akan paslon FAM-SAH tempuh untuk Sula Bahagia adalah melalui peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Kita semua tahu, bahwa kemajuan sebuah daerah bergantung pada kualitas manusia-manusia yang ada di dalamnya. Oleh karena itu, program pendidikan akan menjadi prioritas utama kita. Dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, kita akan meningkatkan sarana dan prasana di STAI Babussalam dan membangun Universitas Sula, kita akan memastikan setiap anak di Sula mendapatkan pendidikan yang layak, yang tidak hanya memadai secara kuantitas, tetapi juga berkualitas, kita akan mencerdaskan putra-putri Sula, tidak ada lagi yang putus sekolah, ” kata Fifian dengan optimis, Selasa (18/11/2024)
Dikatakan Fifian, FAM-SAH juga akan meningkatkan kualitas guru, tenaga kesehatan, serta aparatur sipil negara (ASN), yang akan memastikan pelayanan publik yang lebih baik. Dalam Sula Bahagia, kata Fifian setiap putra-putri Sula akan diberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam pembangunan, untuk mengemukakan ide dan gagasan, dan untuk membawa kemajuan. Dengan SDM yang unggul, kita akan membangun Sula dengan kekuatan ide dan kreativitas yang luar biasa.
"Namun, Sula yang bahagia tidak hanya tercipta dengan SDM yang terdidik dan terampil. Kita juga membutuhkan kepastian hukum yang menjadi landasan bagi masyarakat untuk merasakan keadilan. Kepastian hukum bukan hanya tentang aturan yang ada, tetapi tentang penegakan hukum yang adil dan transparan, yang menjamin hak-hak setiap warga negara, serta menciptakan rasa aman dan nyaman bagi kita semua.” ucap Fifian.
Dan yang paling penting dalam mewujudkan Kabupaten Sula yang bahagia adalah pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan merata. Kabupaten Kepulauan Sula memiliki banyak potensi alam yang bisa dimanfaatkan untuk mendongkrak perekonomian. Dari sektor perikanan, pertanian, pariwisata, hingga perdagangan, kita akan memperkuat semua sektor ini agar masyarakat Sula bisa merasakan manfaat nyata dari potensi tersebut.
Tidak sampai di situ, Fifian juga menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur, seperti jalan, jembatan, serta fasilitas umum lainnya, akan terus menjadi prioritas utamanya. Dalam masa kepemimpinannya, banyak jalan dan jembatan yang sudah berhasil dibangun, Fifian menyakini bahwa infrastruktur yang baik akan membuka akses ke pasar, mempermudah distribusi barang dan jasa, serta memperkuat konektivitas antarwilayah, khususnya di wilayah-wilayah yang selama ini terisolasi.
Fifian Adeningsi Mus juga akan berfokus pada pemekaran Mangoli Raya. Pemekaran ini bukan sekadar pembagian wilayah, tetapi sebuah langkah strategis untuk mempercepat pembangunan di wilayah yang selama ini kurang terjangkau. Mangoli Raya harus mendapatkan perhatian lebih, dengan pemekaran yang akan membawa pelayanan publik lebih dekat kepada masyarakat.
"Dengan adanya pemekaran ini, kita akan lebih mudah mengoptimalkan potensi alam dan sumber daya yang ada di sana, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan memberikan mereka kesempatan untuk berpartisipasi lebih aktif dalam pembangunan daerah, " ujar Fifian.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait