AMBON, iNewsAmbon.id - Pembangunan Gedung Sitanala Learning Center (SLC) dimulai. Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama atau ground breaking oleh Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI, Bahlil Lahadalia, Minggu (30/7/2023).
Gedung Sitanala Learning Center (SLC) milik Gereja Protestan Maluku (GPM) ini berlokasi di Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon.
Saat menyampaikan sambutan, Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, semua Yayasan Pendidikan Kristen (YPK) dalam perjalanannya tidak hanya meningkatkan pembangunan di Maluku tapi juga hampir semua tempat di Papua, Timika, Marauke, Sorong, dan Jayapura.
Menurut dia, peradaban manusia lebih banyak diberikan kontribusi oleh tuan guru dari Maluku, yaitu lewat YPK.
"Jadi menurut saya, kontribusi YPK dalam kaitannya dengan pemberian ilmu pendidikan itu sangat besar sehingga saya hari ini bisa jadi menteri," ucapnya.
Ia juga mendorong investasi bangunan terhadap ekonomi wilayah, sedangkan dalam pembangunan gedung LSC ini ada perusahaan yang menyumbangkan 500 komputer.
Bila 500 komputer itu dijadikan proyek dengan harga per unit mungkin antara Rp15 juta hingga Rp16 juta, katanya, berarti sudah miliaran rupiah anggaran, sedangkan dana pendidikan ini akan menghabiskan setengah APBD Kota Ambon.
"Kita juga harus memberikan ruang bagi investasi karena penciptaan lapangan pekerjaan itu jangan berharap jadi pegawai negeri di mana anak begitu selesai kuliah lalu menunggu penerimaan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil)," katanya.
Kuota penerimaan CPNS terbatas dan tidak berimbang dengan lulusan perguruan tinggi.
"Jadi kalau mereka tidak menciptakan lapangan pekerjaan baru akan menjadi pengangguran intelektual, dan ini menjadi tantangan untuk kita semua sebagai anak yang dilahirkan dan ikut berproses merasa bertanggung jawab secara moral dalam rangka pembangunan wilayah," katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan SLC GPM, Agus Ririmasse melaporkan bahwa Pembangunan SLC GPM didasarkan pada 2 hal penting.
Pertama, GPM memberikan perhatian dan kepedulian terhadap pendidikan, terlebih lagi pembinaan umat harus dikembangkan. Kedua, pengembangan pendidikan termasuk karakter membutuhkan sarana prasarana yang representatif.
“Kami harus bekerja dengan sungguh-sungguh dan penuh sukacita untuk mewujudkan SLC ini,” ujarnya.
SLC GPM dibangun dengan luas tanah 3268 m2 yang nanti akan ada 4 bangunan di dalamnya, diantaranya; gedung kantor plaza dan aula, laboratorium, perpustakaan dan asrama siswa YPPK.
Pembangunan SLC ini akan berlangsung dalam 3 tahap; pembersihan lokasi, peletakan batu pertama, dan proses pekerjaan pembangunan yang dalam perencanaan akan dirampungkan dalam waktu 3 tahun.
Hadir sekaligus memberikan ucapan selamat datang di Kota Ambon, Penjabat Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena.
Dia mengatakan Pembangunan SLC GPM adalah impian dari seluruh warga masyarakat dan umat GPM untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. Tentunya ini akan mendorong partisipasi sekolah di Maluku dan kota Ambon.
“Pendidikan yang layak akan menjadi investasi bagi setiap anak di negeri ini,” kata Wattimena.
Peletakan Batu Pertama tidak hanya dilakukan oleh Menteri BKPM RI Bahlil Lahadalia, tetapi juga Kepala Balai Perumahan Provinsi Maluku-Pither Pakabu, Sekda Provinsi Maluku-Sadali le, Penjabat Walikota Ambon-Bodewin Wattimena, Ketua Panitia Pembangunan SLC GPM, Agus Ririmasse, Business Development Manager PT Acer Indonesia Roy Stevanus J.
Penjabat Bupati Maluku Tengah-DR.Muhamat Marasabessy, Business Development Manager PT Acer Indonesia -Roy Stevanus J, MPH Sinode GPM, dan Pimpinan Klasis se-GPM.
Acara ini diawali dengan kebaktian yang dilayani oleh Pendeta Ny. Moreen. M. S. Ferdinandus/L, M.Th. Di dalamnya juga telah berlangsung akta peletakan batu penjuru oleh Ketua Sinode GPM, Pendeta E. T. Maspaitella.
Editor : Nevy Hetharia