JAKARTA, iNewsAmbon.id - Penampilan Presiden Joko Widodo yang mengenakan baju adat Tanimbar Maluku dalam Sidang Tahunan MPR RI mencuri perhatian publik. Banyak orang penasaran untuk mengetahui lebih dalam mengenai Kepulauan Tanimbar yang terletak di Maluku tersebut.
Secara geografis, Pulau Tanimbar berbatasan langsung dengan Laut Banda, di bagian utara, bagian selatan berbatasan dengan laut Timor dan Arafura, bagian barat berbatasan dengan gugus Pulau Babar, Kabupaten Maluku Barat Daya, dan bagian timur berbatasan dengan Laut Arafura.
Kepulauan Tanimbar secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar (dulunya Maluku Tenggara Barat) dengan Saumlaki sebagai ibu kota kabupaten.
Sumber mata pencarian sebagian besar masyarakat Tanimbar adalah di bidang perikanan dan pertanian. Rumput laut dan kopra menjadi salah satu komoditas andalan masyarakat Tanimbar. Selain itu, Tanimbar dikenal dengan kain tenun atau yang dikenal dengan tais yang berasal dari tangan-tangan terampil para penenun di sana.
Di awal 2023 lalu, Tanimbar sempat dilanda gempa hingga 7,5 magnitudo. Usai gempa terjadi, masyarakat dikejutkan dengan sebuah pulau yang mendadak muncul dari laut. BMKG pun memberikan penjelasan bahwa penyebab munculnya pulau baru tersebut lantaran tekanan di dalam lapisan kulit bumi yang cukup kuat.
Peristiwa alam seperti ini merupakan fenomena alam biasa. Ditandai dengan kemunculan gunung lumpur yang populer disebut sebagai 'mud volcano'.
Selain peristiwa gempa tersebut, Tanimbar juga mengalami peristiwa penting dimana disambangi langsung oleh Presiden Jokowi beserta Ibu Negara Iriana. Kala itu, Presiden Jokowi mendapat sambutan luar biasa dari masyarakat setempat.
Pasalnya, sudah cukup lama wilayah tersebut tak disambangi oleh Presiden RI. Terakhir, Presiden Soekarno tahun 1958 yang datang ke Tanimbar.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, terlihat Presiden Jokowi menyapa masyarakat setempat sekaligus memberikan bantuan. Presiden Jokowi juga terlihat mengunjungi pasar ikan yang menjadi salah satu tempat warga setempat mencari nafkah.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta