AMBON, iNewsAmbon.id - Petinju Maluku meraih 1 medali emas, 1 perak dan 1 perunggu pada event Pra PON II di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Pengprov Pertina Maluku, Ongky Nanulaita kepada media ini, Selasa (31/10/2023).
Satu medali emas itu disumbangkan oleh petinju putri senior Welmy Pariama di kelas 66-70 kg.
Di partai final Senin siang, Welmy yang merupakan petinju senior mengalahkan Retno Apris dari Jawa Barat.
Kesuksesan Welmy mengantarnya akan ikut PON untuk yang keempat kalinya. Prestasinya pun di setiap PON sangat baik yaitu meraih emas atau perak.
Sedangkan satu perak disumbang oleh Merlin Heatubun di kelas 60-63 kg.
Pada partai final Merlin kalah dari petinju tuan rumah NTT Dominika Asnat Bayo.
Medali perunggu dihasilkan dari petinju Juliana Patty di kelas 57-60 kg setelah Juliana alami kekalahan dari petinju DKI Nurul Izza Nukuhehe.
Ketiga petinju putri Maluku tersebut, otomatis sudah meraih tiket untuk bertanding pada arena PON 2024 di Aceh dan Sumut.
Informasi lain dari Nanulaita, satu petinju Maluku yaitu Welem Matinahoruw di kelas 46 - 48 kg juga dinyatakan lolos ke PON 2024.
"Informasi terakhir, Welem Matinahoruw juga lolos ke PON. Karena dia berada di posisi lima besar. Jadi dari arena Pra PON II di Kupang ada empat petinju yang peroleh tiket PON. Sehingga Maluku total delapan atlet tampil di PON 2024," ungkap Nanulaita.
Empat petinju sebelumnya lolos pada Pra PON I di Makassar beberapa waktu lalu. Yaitu Waldimer Hengstz 48-51 kg, Novi Sahuleka 51-54 kg, Julius Lumoly 57 - 60 kg dan atlet putri Sela Soplanit 50-52 kg.
Sedangkan dari Pra PON II di Kupang NTT yang lolos ke PON 2024 adalah Merlin Heatubun, Juliana Patty, Welmy Pariama dan Welem Matinahoruw
Pada Pra PON II ini Maluku kirim 9 petinju putra putri yakni Rahmawaty Wakano kelas 48 - 50 kg, Wa Isma 50 - 52 kg, Juliana Patty 57 - 60 kg, Merlin Heatubun 60 - 63 kg, Welmy Pariama 66 - 70 kg, Welem Matinahoruw 46 - 48 kg, Felix Hengzt 54 - 57 kg, Stevie Nikolebu 60 - 63 kg dan Buce Tibalimeten 71 - 75 kg dan didampingi kepala pelatih Simon Nahumury.
Editor : Nevy Hetharia