JAKARTA, iNewsAmbon.id - Seorang siswa SMP melaporkan gurunya ke polisi karena merasa stres dengan pelajaran tambahan yang diberikan oleh gurunya. Kejadian ini terekam CCTV dan menjadi viral di media sosial.
Dalam video tersebut, seorang siswa SMP tampak mendatangi loket bagian pengaduan polisi dan mengatakan bahwa dia tidak ingin mengikuti pelajaran tambahan lagi. Seorang polisi yang menerimanya kemudian bertanya, "Pekerjaan rumah di pagi hari dan pelajaran di sore hari, kamu pasti sedang stres berat ya?”
Bocah itu pun menangis. Seorang polisi lalu memberinya tisu untuk menyeka air matanya. Petugas lain kemudian mengatakan kepada anak itu bahwa prestasi akademisnya sudah sangat bagus. Orang tua hanya ingin dia berusaha lebih keras lagi.
Anak laki-laki itu menjawab, dia mendapat ranking ke-8 di kelasnya dari total 25 siswa. Video kemudian memperlihatkan anak itu didampingi dua polisi duduk di sebuah meja. Salah satu polisi terlihat membantunya mengerjakan PR.
Kejadian ini telah menimbulkan keprihatinan di kalangan masyarakat China. Banyak orang yang berpendapat bahwa tekanan akademik yang dialami oleh siswa-siswa China sudah terlalu berlebihan.
Pemerintah China telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi tekanan akademik di sekolah-sekolah. Misalnya, pemerintah telah mengurangi jumlah pekerjaan rumah yang diberikan kepada siswa dan melarang sekolah-sekolah untuk mengadakan ujian tambahan.
Namun, tampaknya langkah-langkah tersebut belum cukup untuk mengatasi masalah ini. Kasus bocah laki-laki yang melaporkan gurunya ke polisi ini menunjukkan bahwa tekanan akademik masih menjadi masalah yang serius di China.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta