“Nah kita di Maluku kedepan juga berpeluang dilakukan hal yang sama. Karena potensi kita juga ada misalnya di negeri Haya, kabupaten Maluku Tengah. Kedepan kita akan mendorong PLN untuk menjejaki sumber-sumber ini,” tandas Febry yang kerap disapa FCT ini.
Selain energi arus, kata dia potensi alam lainnya di Maluku yang bisa dijadikan sumber energi terbarukan juga tak kalah banyak. Misalnya sumber listrik tenaga air dengan memanfaatkan sejumlah sumber sungai atau sungai di Pulau Seram.
“Kita punya banyak kali dengat debit air yang mumpuni juga ada. Sebut saja yang ada di Pulau Seram dengan kali Sapalewa, kali Eti, Kawanuwa dan yang memiliki arus cukup besar,” urainya.
Menurutnya, untuk kali Sapalewa yang memiliki arus besar dan kuat itu bisa menghasilkan sumber energi listrik mencapai 60 MW. Kondisi ini tentunya kedepan akan terus menjadi perhatian intens dari pemerintah.
FCT juga memastikan dengan hadirnya BMPP Nusantara 1 atau pembangkit listrik terapung ini, maka kedepan selain pulau Ambon juga akan mendapat perhatian penuh terkait elektrifikasi.
Pasalnya, oleh pemerintah pusat telah ditargetkan sejumlah daerah di wilayah Indonesia Timur yang meliputi Papua, Maluku dan Maluku Utara akan terus ditingkatkan rasio elektrifikasi.
“Jadi targetnya di pertengahan tahun 2026 nanti, rasio elektrifikasi di wilayah timur ini akan mencapai 100 persen,”pungkasnya
Editor : Nevy Hetharia