Sedangkan jumlah bulu Garuda melambangkan tanggal 17 Agustus 1945, hari kemerdekaan Republik Indonesia. Yang bermakna 17 helai bulu pada masing-masing sayap., 8 helai bulu pada ekor, 19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor dan 45 helai bulu di leher.
Figur M.A. Pellaupessy lahir di Negeri Ihamahu Pulau Saparua 15 Mei 1906. Ia menikah dengan Susanna Elisabeth Judith (Deetje) Metekohy di Bandung 17 Desember 1936. Istrinya itu lahir di Batavia pada 6 Oktober 1914. Pellaupessy pernah jadi Presiden Rotary Club Jakarta tahun 1970 - 1972.
Ia merupakan mantan Ketua Senat Republik Indonesia Serikat (RIS), Menteri Penerangan, Menteri Kehakiman semuanya selama tahun 1950 hingga 1951. Serta sebagai Menteri Negara pada tahun 1951 hingga 1952.
Pada usia 19 tahun, ia memasuki layanan publik sebagai pejabat Departemen Dalam Negeri Hindia Belanda. Dari tahun 1937 hingga pecahnya Perang Dunia II, dia memegang posisi Kepala Divisi Administrasi Departemen itu.
Setelah Perang Dunia II, Pellaupessy menjabat sebagai Sekretaris Komisaris Residen Sulawesi Selatan. Pada bulan Agustus 1946, ia menjadi Komisaris Perdagangan dan memegang posisi ini hingga pencalonannya sebagai wakil Negara Indonesia Timur ke Jakarta di bulan April 1948.
Pada Agustus 1948, ia diangkat sebagai Residen Maluku. Di bulan September 1949, dia ikut serta dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda, sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Federal, mewakili faksi pro-federal.
Setelah kembali ke Indonesia dari Den Haag, Pellaupessy dicantumkan sebagai ahli dalam urusan federal untuk kantor Perdana Menteri Indonesia Timur. Pada 25 Februari 1950, ia terpilih sebagai Ketua Senat Republik Indonesia Serikat dan secara resmi dilantik pada 27 Februari 1950.
Editor : Nevy Hetharia