Di nomor Light Weight Single Scull putri, pedayung Maluku Susana R. Salamahu hanya berada di urutan 5 dari 6 finalis dengan waktu 09 menit 01,477 detik.
Peraih medalinya yaitu Mutiara Rahma Putri (emas/Jambi), Lola Hanarina Blegur (perak/DKI) dan Defi Ariani Safitri (perunggu/Sulsel)
Di nomor Covles Pairs putri, pedayung putri Maluku yakni Maria Bahy dan Poppy Hattu finis di urutan 6 dengan waktu 10 menit 28,209 detik. Medalinya direbut Sumsel, DKI dan Sulsel.
Kemudian di final nomor Fouble Scull putra (M2X) oleh Rusdi Elly dan Almendo Lasamahu. Namun keduanya gagal meraih medali.
Tim dayung Maluku masih berpeluang meraih medali lagi. Karena ada 4 nomor final yang berhasil dicapai para pedayung Maluku, namun baru akan dipertandingkan pada Jumat (13/9/2024).
Sementara itu, ketidakhadiran pedayung senior nasional Chelsea Corputty dan La Memo karena terkena pembatasan usia oleh PB PODSI dan juga Asuhan Patiiha yang pindah ke daerah lain, turut jadi kendala untuk Maluku merebut medali emas di cabor dayung.
Pasalnya, ketiga atlet tersebut yang jadi andalan Maluku merebut emas. Misalnya di PON 2016 di Jawa Barat,
Editor : Nevy Hetharia