AMBON, iNewsAmbon.id - Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumut hari ini, Jumat 20 September resmi berakhir dan acara penutupan digelar di Stadion Utama Sport Centre di Desa Sena, Kabupaten Deliserdang, Jumat malam. Rencananya dihadiri Presiden Joko Widodo.
Lalu di posisi berapakah peringkat kontingen Provinsi Maluku di klasemen umum dari 38 provinsi dan IKN ?
Hingga Jumat sore (20/9/2024) sebelum penutupan PON 2024, kontingen Maluku berada di urutan 31. Dengan total 13 medali yaitu 2 emas, 3 perak dan 8 perunggu.
Dari hasil tersebut, maka peringkat Maluku anjlok atau menurun drastis. Pasalnya, pada PON sebelumnya tahun 2021 di Papua, Maluku duduki urutan 21 dengan perolehan 5 emas, 4 perak dan 6 perunggu.
Peringkat ke-31 di PON 2024 ini, dalam catatan media ini merupakan prestasi terburuk Maluku dalam 20 tahun terakhir di arena olahraga tersebut.
Padahal Maluku belum pernah berada di peringkat 30 an sepanjang sejarah PON. Posisi terendah Maluku hanya terjadi di PON XVI Palembang 2004.
Yakni berada di posisi 25 dari 30 kontingen dengan raihan 3 medali emas, 2 perak dan 5 perunggu. Salah satu emasnya dari petinju David Isikiwar.
Sempat juga Maluku berada pada ranking 24 di PON XII Jakarta 1989 dengan raihan 2 emas, 1 perak, 7 perunggu. Salah satu emasnya dihasilkan oleh Albert Papilaya, petinju legendaris Indonesia yang sudah almarhum.
Sedangkan pada PON XIII 1993, Maluku juga sempat terpuruk di peringkat 23. Saat itu hanya memperoleh 2 emas, 2 perak dan 8 perunggu.
Sementara itu perolehan medali emas terbanyak kontingen Maluku, yaitu sebanyak 7 emas terjadi pada empat edisi PON yaitu PON Jakarta 1981, PON Jakarta 1985 dan PON Jawa Barat 2016 serta PON Jawa Timur 2000.
Lengkapnya PON 1981 meraih 7 emas, 2 perak, 4 perunggu peringkat akhir 14. PON 1985 dapat 7 emas, 5 perak, 8 perunggu posisi akhir 17 serta PON 2016 rebut 7 emas, 3 perak dan 9 perunggu berada di urutan 20 serta PON 2000 peroleh 6 emas, 3 perak, 6 perunggu duduki urutan 17.
Khusus PON Jakarta 1981, cabor tinju sangat fenomenal. Karena mampu rebut 7 medali emas, 1 perak. Yaitu emas dari Herry Maitimu, Ellyas Pical, Charles Thomas, Notje Thomas, Max Auty, Polly Pesireron, Wiem Gomies dan perak oleh Benny Keliombar.
TARGET NAIK MALAH TERPURUK
Keterpurukan kontingan Maluku di PON XXI 2024 Aceh-Sumut, tidak terlepas dari manajemen organisasi KONI Maluku yang kurang fokus dan perhatian kelola Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda).
Terbukti, Pelatda PON baru digelar pada akhir Juni 2024. Padahal PON dimulai awal Sepetember, kemudian tanpa adanya program try out.atau uji coba.
Provinsi lain Pelatda nya 4 hingga 6 bulan sebelumnya, itu pun disertai ikut event uji coba.
Di sisi lain, atlet, pelatih dan ofisial banyak yang kaget saat terima jaket kontingen, ternyata bernuansa biru hitam. Hal ini tidak lasim dengan tradisi Maluku di event PON yaitu merah hitam.
Mereka menilai sangat bernuansa politik, karena ketua dan beberapa pengurus inti KONI adalah pembina dan kader parpol tertentu.
Meski fokus serta perhatian KONI dan Pemprov Maluku kurang atau minim, namun dengan yakinnya Ketua Harian KONI Maluku, Mustafa Kamal beraninya targetkan naik peringkat di PON 2024 dibanding PON 2021 Papua.
Di PON Papua, kontingen Maluku finis di urutan 21 dari 34 provinsi, dengan total medali 15 yaitu 5 medali emas, 4 perak dan 6 perunggu.
“Dengan perolehan 5 medali emas di PON sebelumnya, saya sangat yakin bahwa Maluku tahun ini dapat peroleh medali emas sebanyak 10 sampai 15 medali emas pada PON XXI,” kata Mustafa Kamal kepada media, Kamis (18/7/2024) lalu.
Selain itu, publik dan media juga soroti tanggungjawab dan kepedulian Ketua Umum KONI Maluku, Murad Ismail yang juga mantan Gubernur Maluku 2019 - 2024.
Pasalnya, sejak pelepasan kontingen di Ambon hingga para atlet pelatih berjuang di PON XXI Aceh - Sumut, Murad tidak pernah hadir untuk menyemangati mereka.
Padahal di saat awal terpilih pimpin KONI Maluku, denfan bangganya kepengurusannya publikasi slogan "MURAD" sebagai program kerjanya.
Slogan "MURAD" itu artinya Maju, Unggul, Rasional, Akuntabilitas dan Dedikasi. Bermakna sangat mulia. Namun hanya di atas kertas saja. Tanpa hasil nyata.
“Mari bersama kita wujudkan kemajuan olahraga di Maluku dengan slogan MURAD yang memiliki arti Maju pantang mundur ke gelanggang dengan semangat patriot olahraga, Unggul dalam setiap event, Rasional dalam menentukan skala prioritas prestasi cabang olahraga, Akuntabilitas pengelolaan anggaran dan aset yang efisien dan efektif, serta Dedikasi mengorbankan tenaga, pikiran dan waktu untuk meraih puncak prestasi olahraga,” ajak Murad, waktu itu.
Editor : Nevy Hetharia