get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemkot Ambon Targetkan Program ILP Dapat Terealisasi di 22 Puskesmas

Kantor Bahasa Maluku Gelar Festival Teater Berbahasa Melayu Ambon

Sabtu, 16 November 2024 | 19:50 WIB
header img
Kantor Bahasa Provinsi Maluku

AMBON, iNewsAmbon.id - Kantor Bahasa Provinsi Maluku menggelar festival teater berbahasa daerah yang melibatkan siswa SMA dan SMK di seluruh provinsi. 

Langkah ini bertujuan untuk melestarikan bahasa daerah, khususnya bahasa Melayu Ambon, sebagai bagian dari identitas budaya Maluku.

Menurut Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku, Kity Karenisa, festival ini merupakan bagian dari program nasional yang diselenggarakan di 10 provinsi terpilih di Indonesia. 

Setiap balai atau kantor bahasa memilih satu bahasa daerah yang relevan untuk digunakan dalam pementasan teater.

“Di Maluku, kami memilih bahasa Melayu Ambon sebagai bahasa pergaulan yang umum digunakan. Cerita yang dipentaskan berdasarkan legenda daerah, menggunakan bahasa Melayu Ambon untuk mengangkat kearifan lokal,” ujar Kity.

Partisipasi Sekolah di Maluku

Sebanyak 23 SMA di Provinsi Maluku mendaftar untuk mengikuti festival ini. Dari jumlah tersebut, panitia menyeleksi 15 sekolah untuk tampil berdasarkan naskah teater yang dikumpulkan.

“Kami memilih bahasa Melayu Ambon karena dikuasai hampir seluruh siswa di Maluku. Ini menjadi langkah awal untuk memotivasi pelestarian bahasa daerah lain di masa depan,” jelasnya.

Maluku memiliki sekitar 70 bahasa daerah, tetapi hanya sedikit yang masih aktif digunakan, terutama oleh generasi muda. Karenisa menekankan pentingnya inisiatif dari penutur asli dan dukungan pemerintah daerah untuk melestarikan bahasa daerah.

“Kegiatan ini kami harap bisa memantik semangat masyarakat untuk mengajarkan bahasa daerah kepada generasi muda. Berbahasa daerah adalah identitas kita, dan hilangnya bahasa berarti hilangnya jati diri,” tambahnya.

Upaya Mengubah Persepsi Generasi Muda

Melalui festival ini, Kantor Bahasa Maluku ingin menegaskan bahwa menggunakan bahasa daerah bukanlah sesuatu yang memalukan. 

Sebaliknya, bahasa daerah adalah simbol kebanggaan dan identitas budaya yang harus dilestarikan.

“Tujuan kami adalah menaikkan gengsi bahasa daerah dan menyadarkan masyarakat akan pentingnya mempertahankan bahasa sebagai bagian dari jati diri. Tanpa bahasa daerah, kita kehilangan sebagian besar identitas kita,” pungkas Kity.

Kantor Bahasa Maluku berharap inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi pemerintah daerah untuk mengadakan kegiatan serupa di masa mendatang. 

Pelestarian bahasa daerah membutuhkan sinergi dari berbagai pihak, termasuk penutur asli, generasi muda, dan pemerintah.

Dengan festival ini, bahasa Melayu Ambon tidak hanya dilestarikan, tetapi juga menjadi alat untuk memperkenalkan keunikan budaya Maluku kepada generasi berikutnya.

Editor : Nevy Hetharia

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut