Ambon City of music, menurut dia, merupakan prioritas. “Nanti Ambon City of Fish dan Ambon City of Peace itu bagian daripada hal yang berkembang seiring dengan berkembangnya Ambon City of Music,” tambahnya.
Sejauh ini, upaya menjadikan Ambon sebagai kota musik sudah menjadi fokus Pemerintah Kota Ambon.
“Minimal hari ini kita saksikan sudah hampir 6000 anak di Ambon bermain ukulele. Lalu kemudian ada spot-spot bernuansa musik yang makin mengukuhkan Ambon City music,”bebernya.
Wattimena juga jelaskan tentang kegiatan yang dibuat tiap bulan, yaitu Harmoni Sudut Kota, yang dibuat di Pattimura Park. Itu bagian dari kurikulum musik pada 10 sekolah percontohan di Kota Ambon.
“Saya rasa kalau dengan apa yang kita lakukan hari ini tidak mungkin branding itu hilang dari kita,” tegasnya.
Dia kemudian mengajak semua warga Kota Ambon untuk menunjukkan bahwa memang orang Ambon itu DNA-nya adalah musik. Musik bahkan menjadi bagian daripada kehidupan masyarakat kota Ambon.
“Makanya saya bilang, Kota Ambon hari ini sementara berupaya untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif berbasis musik. UMKM muncul tapi di situ ada musik. Pariwisata muncul, di situ ada musik. Itulah ekonomi kreatif atau kota kreatif berbasis musik,” tutupnya.
Editor : Nevy Hetharia
Artikel Terkait