Syamsidik menerangkan, penelitian ini didukung oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) USK melalui Program Penelitian Unggulan USK (PUU) tahun 2023.
“Pada akhir tahun ini, diharapkan sistem informasi geospasial yang telah dibangun dapat diakses oleh pemerintah dan masyarakat secara luas,” tandasnya.
Sementara itu, Pj. Walikota Ambon mengapresiasi upaya para periset baik di Ambon maupun dari Aceh, yang telah secara konsisten membangun riset-riset yang berguna bagi perencanaan pembangunan di Kota Ambon.
“Tentunya kami berharap kerjasama yang telah berlangsung antara para periset di Kota Ambon dan Banda Aceh ini dapat terus berlanjut dan semakin kuat, agar OPD terkait dapat bersinergi menjadikan Kota Ambon menjadi kota yang tangguh terhadap bencana,” harap Wattimena.
Ditempat yang sama, Sekretaris Dinas Kominfo Kota Ambon, Ronald Lekransy, yang juga mendampingi Pj. Walikota dan Sekkot, turut mengapresiasi sistem informasi spasial tsunami yang telah dibangun.
Sebagai salah satu pejabat yang mengembangkan Sistim Informasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi (SIRR) berbasis WebGis pada 2017 lalu, dirinya menyarankan agar sistem yang telah dibangun dapat diintegrasikan dengan sistem informasi dan website yang dikelola oleh Pemkot Ambon.
Turut mendampingi kunjungan ini adalah Dr. Ferad Puturuhu dari Universitas Pattimura yang juga merupakan tokoh penting dalam pengurangan risiko bencana di Provinsi Maluku dan Teuku Andri Renaldi ST dari TDMRC USK.
Editor : Nevy Hetharia
Artikel Terkait