AMBON, iNewsAmbon.id - Warga Keturunan Tionghoa di Kota Ambon menggelar persembanyangan merayakan Tahun Baru Imlek 2575 Khongzili, Sabtu (10/2/2024).
Persembayangan dipusatkan di Vihara Swarna Giri Tirta di kawasan Gunung Nona, Kota Ambon.
Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Maluku, Wilhelmus Jauwerissa, menjelaskan pentingnya makna Tahun Naga Kayu dalam Tahun 2575 Kongzili bagi etnis Tionghoa, yang dianggap sebagai lambang kekayaan dan kemakmuran.
"Dalam tradisi Tionghoa, Tahun Baru Imlek 2024 diartikan sebagai Tahun Naga Kayu, yang tidak hanya melambangkan kekuasaan dan kehormatan, tetapi juga menjadi simbol kekayaan dan kemakmuran. Perayaan kali ini memiliki keistimewaan karena naga dianggap berasosiasi dengan unsur kayu," ungkap Wilhelmus setelah ibadah Imlek.
Dia menjelaskan bahwa Tahun Naga Kayu terjadi sekali setiap 60 tahun, sebelumnya terjadi pada tahun 1964 dan 1904.
Menurutnya, naga merupakan hewan kelima dalam zodiak Cina yang secara budaya Tionghoa melambangkan keberuntungan, kekuatan, kesehatan, dan elemen laki-laki atau 'yang'.
"Dipercayai bahwa individu yang lahir di bawah setiap tanda zodiak berelemen memiliki ciri kepribadian unik yang memengaruhi jalan hidup mereka," paparnya.
Dia melanjutkan bahwa Tahun Naga Kayu di 2024 dianggap sebagai tahun yang penuh dengan kemakmuran dan kebaikan. Beberapa shio yang diyakini akan mendapat banyak keberuntungan di tahun ini antara lain shio monyet, tikus, ayam, dan ular.
"Agar keberuntungan dan kebaikan benar-benar terwujud di tahun ini, manusia perlu melakukan amal dan beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Hal ini juga berlaku bagi mereka yang diprediksi akan menghadapi kesialan besar," tambahnya.
Wilhelmus juga meminta etnis Tionghoa untuk menjaga persatuan dan kesatuan dengan seluruh umat, terutama menjelang Pemilihan Umum pada 14 Februari 2024.
Editor : Nevy Hetharia
Artikel Terkait