AMBON, iNewsAmbon.id - Plastic Odyssey, kapal Prancis dengan misi memerangi polusi plastik, menyinggahi Kota Ambon dan bersandar di Pelabuhan Perikanan (PPN) Tantui pada Jumat, 14 Juni 2024.
Misi kapal ini adalah mengubah plastik menjadi produk bernilai ekonomi, memulai dari Ambon sebagai kota pertama di Indonesia, sebelum melanjutkan ke Kendari, Bali, dan Jakarta.
Kapal ini akan berada di Ambon hingga 18 Juni 2024, bertujuan membangun kolaborasi dengan pemerintah daerah, pemerhati lingkungan, dan pemangku kepentingan lainnya.
Fokusnya adalah membahas strategi pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan memberikan rekomendasi kebijakan potensial.
Alexander de Dechelotte, Co-Founder Plastic Odyssey, menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi mengatasi krisis lingkungan akibat sampah plastik.
"Sampah plastik adalah masalah global yang juga ditemukan di berbagai negara selain Indonesia," ujarnya.
Selama perjalanan keliling dunia, Plastic Odyssey mendemonstrasikan teknologi daur ulang yang mengubah sampah menjadi produk bermanfaat.
"Plastic Odyssey memiliki pabrik besar di Senegal untuk mendaur ulang sampah, dan teknologi yang sama ada di kapal ini. Sampah plastik bisa diubah menjadi meja, kursi, paving block, dan lainnya," tambah Alexander.
Inovasi teknologi yang diperkenalkan oleh Plastic Odyssey diharapkan dapat diadaptasi oleh Indonesia, khususnya Kota Ambon, sebagai upaya memerangi sampah plastik di lautan.
"Fokusnya adalah pengolahan sampah plastik karena plastik yang masuk ke laut tidak akan terurai dan akan dikonsumsi oleh biota laut," jelasnya.
Plastic Odyssey adalah organisasi perintis yang didedikasikan untuk mengurangi polusi plastik di seluruh dunia dengan menggabungkan inovasi, edukasi, dan keterlibatan masyarakat.
Organisasi ini berkeliling dunia, berkolaborasi dengan komunitas lokal untuk menerapkan praktik pengelolaan sampah yang efektif dan mempromosikan pelestarian lingkungan.
Editor : Nevy Hetharia
Artikel Terkait