AMBON, iNewsAmbon.id - Kabupaten Maluku Tengah menjadi wilayah dengan inflasi tertinggi di Provinsi Maluku secara bulanan (month-to-month) pada Oktober 2024, mencapai angka 1,72 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku, Maritje Pattiwaellapia, menyatakan bahwa Maluku Tengah menduduki peringkat pertama inflasi di Maluku, diikuti oleh Kota Tual dengan inflasi 1,18 persen, sementara Kota Ambon mengalami deflasi sebesar 0,10 persen.
Inflasi di Maluku Tengah didorong oleh kenaikan harga dalam kelompok makanan, minuman, dan tembakau, yang naik 4,19 persen dan berkontribusi sebesar 1,84 persen terhadap total inflasi.
Komoditas utama yang menyumbang inflasi antara lain ikan layang (andil 0,88 persen), ikan selar (0,70 persen), tomat (0,29 persen), bawang merah (0,22 persen), dan sawi hijau (0,20 persen).
Secara year-on-year (yoy), inflasi Maluku Tengah tercatat sebesar 2,01 persen pada Oktober 2024, mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 0,63 persen.
Lima komoditas yang menjadi pemicu utama inflasi yoy adalah nasi dengan lauk-pauk (andil 0,61 persen), kopi bubuk (0,45 persen), tomat (0,31 persen), sigaret kretek mesin (0,30 persen), dan sawi hijau (0,23 persen).
Editor : Nevy Hetharia
Artikel Terkait