AMBON, iNewsAmbon.id - Fakultas Kedokteran Universitas Pattimura (FK Unpatti) mengembangkan studi medis berbasis kelautan sebagai upaya menghadirkan solusi kesehatan global melalui pendekatan interdisipliner yang inovatif.
Dekan FK Unpatti, dr. Farah Ch Noya, menjelaskan bahwa kurikulum saat ini tidak hanya berfokus pada ilmu kedokteran konvensional, tetapi turut mengintegrasikan biologi laut, ekologi, dan kimia kelautan ke dalam studi medis.
“Kami ingin mahasiswa melihat laut sebagai sumber pengetahuan dan solusi medis masa depan,” kata dr. Farah di Ambon, Senin (6/7/2025).
Dalam pengembangan ini, FK Unpatti menjalin kerja sama dengan pakar kelautan dunia seperti Jan Macher, Lisa Becking, dan Bert Hoeksema dari sejumlah universitas dan pusat biodiversitas di Belanda.
Kolaborasi ini membuka akses terhadap teknologi eksplorasi modern dan pemetaan spesies laut dengan potensi bioaktif tinggi.
Sumber Potensi Obat Baru
Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki kekayaan laut yang besar untuk pengembangan antibiotik, antikanker, antiperadangan, dan alat diagnostik dari organisme laut seperti spons, karang, dan rumput laut.
“Farmakologi laut kini menjadi bidang ilmiah yang berkembang pesat dan membawa harapan baru bagi dunia medis,” ujar dr. Farah.
Dengan potensi biodiversitas laut tertinggi di dunia, Maluku ditargetkan sebagai pusat riset farmakologi laut Indonesia.
FK Unpatti berkomitmen mencetak tenaga medis yang tidak hanya tangguh dan profesional, tetapi juga inovatif dan peduli lingkungan.
Editor : Nevy Hetharia
Artikel Terkait