Untuk memperoleh hasil yang optimal dalam menjalankan usaha ternak babi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu ketersediaan bibit yang baik, ketersediaan pakannya baik kuantitas maupun kualitas serta tatalaksana pemeliharaan terutama sistem perkandangan.
Usaha peternakan babi yang ada di masyarakat khususnya di Waiyari, Negeri Suli, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah adalah masih bersifat tradisional.
Babi yang dipelihara umumnya tidak mempunyai peralatan kandang yang baik dan pakan yang diberikan hanya sisa-sisa makanan dan limbah pertanian seadanya.
Sehubungan dengan hal ini maka pada 14 September 2023, kegiatan PKM Jurusan Pertanian Faperta Unpatti memberikan sosialisasi Sistem Beternak Babi di Wayari, Negeri Suli, Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah.
Menurut Dr Joseph, pihaknya memberikan penyuluhan tentang cara-cara beternak yang baik untuk meningkatkan produktivitas ternak babi.
Dijelaskan, pengetahuan tentang cara beternak babi yang baik merupakan salah satu faktor penting, disamping faktor ketrampilan dan sikap petani peternak agar dapat memilih dan mengambil keputusan dari berbagai alternatif pengetahuan yang ada untuk menyelesaikan permasalahan dalam upaya meningkatkan kesejahteraannya.
Para peternak kecil secara tradisional memberikan pakan bagi ternak babinya berasal dari sumberdaya pakan yang tersedia secara bebas dan tidak mempunyai nilai tambah selain sebagai pakan.
Sumberdaya ini meliputi sisa-sisa hasil pertanian dan sisa-sisa rumah makan yang nilai gizinya sangat rendah akibatnya produktivitas ternak babi sangat rendah.
Diharapkan, dari hasil kegiatan PKM ini dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan para peternak babi di Wayari, Negeri Suli sehingga dapat tingkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.
Editor : Nevy Hetharia