JAKARTA, iNewsAmbon.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanimbar, Maluku, melaporkan bahwa tidak ada kerusakan yang terjadi akibat serangkaian gempa di kabupaten setempat.
Kepala Bidang Darurat Logistik BPBD Kabupaten Tanimbar menyatakan bahwa hasil pantauan di kota dan desa sekitar Saumlaki tidak menunjukkan dampak kerusakan akibat gempa.
BPBD Kabupaten Tanimbar bekerja sama dengan BMKG untuk mengupdate informasi setiap kejadian gempa susulan.
Koordinasi dengan para camat dilakukan untuk mengimbau masyarakat agar tidak panik dan selalu melaporkan setiap kejadian dan dampak yang terjadi akibat gempa.
Kepala BPBD Kabupaten Tanimbar menyadari bahwa daerah kepulauan tersebut berjauhan dengan daratan lainnya, dan jaringan komunikasi terbatas. Oleh karena itu, pemutakhiran data akan diinformasikan lebih lanjut.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memberikan imbauan kepada masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi gempa bumi susulan.
Masyarakat diminta untuk tidak memiliki barang-barang besar seperti lemari, kulkas, meja, dan lainnya yang dapat menghalangi proses evakuasi ke luar rumah saat terjadi gempa.
Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir, disarankan untuk mengenali ciri gempa yang bisa memicu tsunami.
Jika gempa berlangsung secara terus menerus selama lebih dari 30 detik, masyarakat di daerah pantai diimbau untuk segera lari ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari kemungkinan terjadi tsunami.
Gempa di Tanimbar pada tanggal 8 November terjadi tiga kali, dengan magnitudo masing-masing 6,8, 5,3, dan 5,1.
Beberapa wilayah merasakan gempa dengan skala IV-V MMI di wilayah Saumlaki - Kep. Tanimbar, dan skala IV MMI di wilayah Kepulauan Banda.
Meskipun sebagian masyarakat merasakan getaran gempa, tidak terjadi kepanikan, dan situasinya dianggap aman dan kondusif.
Editor : Nevy Hetharia