AMBON, iNewsAmbon.id - Kepala Unit Pelaksana Teknis Klinik Mata Ambon Vlissingen, Daniel Siegers mengatakan, sejak diresmikan pada tahun 2013, pihaknya terus melakukan inovasi dan peningkatan pelayanan.
Fokus inovasi mencakup peningkatan fasilitas dan sumber daya.
“Modernisasi dimulai pada tahun 2018 dengan ketersediaan peralatan mata yang canggih, termasuk laser YAG untuk pasien setelah operasi katarak,” kata Siegers, Sabtu (11/11/2023).
Saat ini, lebih dari 25 peralatan mata modern telah tersedia di klinik.
Pada tahun 2019, klinik mulai melakukan pemeriksaan refraksi dengan poroptor yang terintegrasi.
Pemeriksaan ini mencakup pengukuran tekanan darah, ukuran kacamata, dan ketajaman penglihatan.
Klinik, lanjut Siegers, menerapkan teknik fakoemulsifikasi sebagai teknik operasi mata katarak terbaru sejak akhir tahun 2019. Teknik ini menggunakan alat khusus atau laser katarak.
Pada tahun 2023, klinik menambahkan beberapa alat untuk pemeriksaan mata retina, termasuk alat laser Optical Coherence Tomography (OCT). Alat OCT dapat mendeteksi gejala retinopati diabetik pada pasien diabetes.
Klinik didukung oleh tenaga kesehatan yang terlatih, termasuk dokter spesialis mata, dokter residensial mata, dokter umum, perawat mata, refraksionis untuk kacamata, apoteker, tenaga administrasi, tenaga IT, dan tenaga penunjang lainnya.
“Klinik masih menjalin kerja sama dengan Universitas Udayana Denpasar untuk melayani pasien, menunjukkan keterlibatan dalam pendidikan dan penelitian,” papar Siegers.
Pemerintah Kota Ambon berupaya sebisa mungkin menyediakan pelayanan kesehatan yang modern kepada masyarakat melalui Klinik Mata Ambon Vlissingen.
Editor : Nevy Hetharia
Artikel Terkait