Namun, kelompok makanan, minuman, dan tembakau tetap menjadi sumber tekanan inflasi dengan angka inflasi sebesar 1,02 persen.
Komoditas seperti cabai rawit, beras, dan sawi hijau mengalami kenaikan harga yang signifikan.
Faktor alam seperti fenomena El Nino berpengaruh pada inflasi, terutama pada komoditas hortikultura di Maluku.
Kondisi ini menyebabkan penurunan pasokan komoditas tertentu, terutama cabai rawit, yang mengakibatkan lonjakan harga.
Secara tahunan, inflasi gabungan kota IHK di Provinsi Maluku pada Desember 2023 mengalami penurunan menjadi 2,81 persen, sedikit di bawah sasaran inflasi nasional yang ditetapkan pada rentang 3,0+1 persen.
Untuk mengatasi risiko inflasi di masa mendatang, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bekerja keras dengan kegiatan seperti operasi pasar, rapat penguatan, subsidi ongkos angkut, serta studi banding untuk replikasi strategi pengembangan ekonomi dan pengendalian inflasi.
Meskipun inflasi terkendali, TPID Provinsi dan kabupaten/kota tetap merumuskan strategi untuk mengatasi risiko inflasi ke depan, terutama terkait ketergantungan pada daerah sentra di luar Maluku.
Editor : Nevy Hetharia
Artikel Terkait