“Kami mengunjungi Rumah Sakit Chulabhorn untuk mempelajari cara menangani pasien kanker dan kesehatan reproduksi perempuan. Kami juga mengunjungi museum dan tempat-tempat bersejarah,” kata Leonni.
Leonni dan rekan-rekannya juga mengunjungi Museum Kadaver untuk mempelajari anatomi tubuh manusia.
Selain itu, mereka turut serta dalam kegiatan sosial seperti membersihkan lingkungan dan membuat poster untuk disampaikan kepada masyarakat setempat.
“Di Thailand, masyarakatnya terbuka mengenai kesehatan perempuan dan reproduksi. Mereka tidak segan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala tertentu pada organ reproduksinya. Ini bisa menjadi contoh bagi perempuan di Indonesia agar lebih terbuka mengenai kesehatan reproduksinya,” tambah mahasiswa semester empat FK Unpatti tersebut.
Wakil Dekan III FK Unpatti, dr. Ony Wibriyono Angkejaya, menyatakan dukungan penuh untuk kegiatan akademik dan non-akademik yang diikuti oleh mahasiswanya.
“Fakultas mendukung sebisa mungkin karena ini penting untuk mereka dan generasi berikutnya. Ini membuka peluang dan relasi yang bisa dimanfaatkan oleh mahasiswa lain di masa depan,” ujarnya.
Menurut dr. Ony, prestasi mahasiswa ini juga dapat meningkatkan Indikator Kinerja Utama (IKU) universitas, yang berkontribusi pada reputasi dan kualitas pendidikan di Unpatti.
Editor : Nevy Hetharia
Artikel Terkait