Selain itu, jalan setapak sepanjang 130 meter juga telah dibangun untuk memudahkan pengunjung mencapai puncak hutan musik.
“Di Maluku, terutama Ambon, kita sering menggunakan pohon bambu untuk membuat alat musik seperti suling, sementara pohon titi digunakan untuk membuat tifa dan rebana,” tambahnya.
Hutan Musik SoG terus melakukan pembenahan dengan dukungan berbagai pihak menuju peresmian pada 31 Oktober 2024, yang bertepatan dengan peringatan ulang tahun kelima Ambon sebagai City of Music.
Peresmian ini akan dihadiri oleh musisi, koordinator UCCN, serta Focal Point dari Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Korea Selatan.
Editor : Nevy Hetharia
Artikel Terkait