Sementara itu, keluhan mengenai kupon yang terbatas untuk pembelian beras dijawab dengan alasan menjaga ketertiban serta mencegah pembelian berlebihan oleh segelintir orang.
Pada bulan September 2024, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Maluku mencatat deflasi sebesar 0,07 persen pada indeks harga konsumen di Maluku.
Menurut Kepala BI Perwakilan Maluku, Rawindra Ardiansyah, deflasi ini didorong oleh penurunan harga komoditas hortikultura seperti cabai rawit, tomat, dan cabai merah, berkat panen di wilayah Kabupaten Maluku Tengah serta daerah pemasok seperti Sulawesi Selatan.
Pasar murah ini merupakan salah satu langkah pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan memastikan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau.
Editor : Nevy Hetharia
Artikel Terkait