Keputusan Ernest ini sontak memicu beragam reaksi di kalangan warganet. Banyak yang menyayangkan, namun tak sedikit pula yang memahami dan membenarkan alasan keresahannya meninggalkan platform tersebut.
"Benar-benar isinya sekarang kebencian semua," komentar akun @ke*******, senada dengan perasaan Ernest.
Pengguna lain juga merasakan hal serupa. "Bertahan di X cuma karena info tercepat. Tapi naudzubillah selain itu toxic bgt," tulis @ze******.
"Twitter emang gak seseru dulu," tambah akun @ma******, menguatkan pandangan bahwa perubahan di platform tersebut memang menjadi alasan utama bagi banyak pengguna untuk meninggalkannya.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait