Kronologi Penangkapan dan Pelarian Abral Versi TNI
Kristomei menjelaskan bahwa Abral memang ditangkap oleh prajurit TNI karena diduga terlibat dalam gerakan OPM. Namun, penangkapan dilakukan sesuai dengan standar operasional yang terukur dan profesional.
Saat ditangkap, Abral diinterogasi dan bersedia memberikan informasi mengenai keberadaan senjata di salah satu Honai di Kampung Kwit. Namun, di tengah perjalanan, Abral melarikan diri. Kristomei menyebut prajurit TNI sempat melepaskan tembakan peringatan, tetapi Abral tetap melarikan diri hingga akhirnya melompat ke jurang.
"Saat itu (Abral melompat ke jurang), aparat TNI tidak melakukan upaya pengejaran," tegas Kristomei.
Menurut Kristomei, prajurit TNI tidak lagi melakukan pengejaran terhadap Abral setelah ia melompat ke jurang. Oleh karena itu, tudingan pelanggaran HAM yang dialamatkan kepada TNI dinilainya keliru.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta
Artikel Terkait