Aksi tersebut turut didampingi oleh Raja Dullah, Bayan Renuat, yang mengapresiasi kontribusi mahasiswa dalam pelestarian kawasan adat.
Koordinator Umum KKN Kolaboratif, Erwin Uday, menuturkan bahwa selain kegiatan awal tersebut, para mahasiswa juga telah merancang 150 program pemberdayaan masyarakat.
Program ini meliputi pelatihan UMKM, edukasi lingkungan, hingga promosi budaya melalui platform digital.
“Berkat kerja sama erat dengan pemerintah desa, kami bisa menjangkau masyarakat secara lebih luas. Kami hadir bukan untuk menggurui, tetapi untuk belajar dan tumbuh bersama,” katanya.
Erwin menambahkan, program KKN kolaboratif ini mengusung nilai-nilai gotong royong, pelestarian lingkungan, dan penguatan budaya lokal.
Ia optimistis kolaborasi antara akademisi dan pemerintah desa akan memberikan dampak sosial yang berkelanjutan.
Raja Dullah, Bayan Renuat, menambahkan bahwa program yang digagas mahasiswa tersebut lahir dari aspirasi masyarakat.
“Wilayah ini akan menjadi pusat kegiatan budaya dan pariwisata desa. Program ini bukan hanya tentang kebersihan, tetapi tentang menanam kepedulian dan memanen perubahan untuk masa depan,” ujarnya.
Editor : Nevy Hetharia
Artikel Terkait